SEPUTARTANGSEL.COM - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah mendapatkan bukti pesan Ferdy Sambo dengan para ajudannya.
Pasca pembunuhan Brigadir J, ternyata ada komunikasi antara Ferdy Sambo dengan para ajudan.
Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik mengatakan dalam komunikasi tersebut, Ferdy Sambo memerintah para ajudan untuk mengindahkan skenario yang telah dibuat.
Menurut Ahmad, ketika Irjen Ferdy Sambo memberikan perintah tersebut, para ajudan pun langsung menuruti.
"Komunikasi itu perintah untuk tetap menjalankan skenario yang telah disepakati," ujarnya kepada wartawan di Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Senin 29 Agustus 2022
Jadi, menurutnya semua ajudan yang terlibat memang sudah diperintahkan untuk mengikuti skenario dan menjawab semua pertanyaan sesuai rancangan.
"Dan dijawab itu oleh ajudan itu, 'siap komandan'," katanya menirukan jawaban para ajudan dalam komunikasi itu. dikutip dari Pikiran Rakyat.
Adapun hal yang dicurigai Komnas HAM adalah ponsel para ajudan pasca pembunuhan Brigadir J telah disita oleh Ferdy Sambo.
Menurutnya, para ajudan diberikan hp baru oleh Ferdy Sambo, termasuk tersangka Bharada E.
Dan pada ponsel baru Bharada E ditemukan bukti adanya kekeliruan pemberian informasi.
"Richard (Bharada E) misalnya tanggal 10 jam 1.00 WIB dinihari, dia diberikan hp baru. Kelihatan komunikasinya itu mulai jam satu lewat," ucapnya.
"Apalagi kalau ditemukan hp yang sebelumnya, sampai sekarang hp di bawah tanggal 10 belum didapatkan atau sebelum peristiwa," ucapnya.
Baca Juga: Info Loker Agustus 2022: PT Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja, ini posisi dan syaratnya
Sebagai informasi, diketahui para tersangka pembunuhan Brigadir J akan menjalani rekonstruksi bersama Tim Khusus (Timsus) Polri, besok Selasa 30 Agustus 2022. ***