Bayi Penderita Gizi Buruk di Cianjur Meninggal Dunia, Si Ibu Sempat Ucapkan Ini karena Tak Ada Biaya

- 12 Agustus 2022, 09:47 WIB
Ilustrasi bayi.  Bayi usia 7 bulan meninggal dunia karena menderita gizi buruk di Cianjur karena terkendala biaya
Ilustrasi bayi. Bayi usia 7 bulan meninggal dunia karena menderita gizi buruk di Cianjur karena terkendala biaya /Pixabay/christianabella/

SEPUTARTANGSEL.COM - Bayi penderita gizi buruk yang berumur 7 bulan dinyatakan meninggal dunia saat mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Kabupaten Cianjur.

Bayi yang meninggal dunia karena menderita gizi buruk tersebut terlambat ditangani rumah sakit karena orang tuanya tidak memiliki dana.

Padahal pihak Puskesmas sudah memberi saran kepada sang Ibu bernama Ipah Masripah (23) untuk segera membawa bayinya ke rumah sakit.

Baca Juga: Park Shin Hye Melahirkan Bayi Laki-laki, Choi Tae Joon Siap Jadi Ayah

Namun, ibu tersebut menolak lantaran tidak memiliki biaya untuk membawa bayinya dibawa ke rumah sakit dan mendapat perawatan.

Bayi itu hanya memiliki berat badan 4 kilogram, serta mengalami penyakit penyerta lainnya yakni infeksi paru-paru, dan dehidrasi parah.

Ipah mengatakan, saat kondisi bayinya drop, dia t­idak memegang uang sepeserpun. Padahal, dia sudah dianjurkan oleh bidan untuk mem­bawa anaknya ke rumah sakit.

Baca Juga: Dea Only Fans Hamil 23 Minggu Minta Tak Ditahan, Siapa Ayah Bayi dalam Kandungannya?

"Kepada bidan, saya sempat mengucapkan kata ikhlas ketika bayi saya karena tak ada uang. Bidan tetap me­maksa saya untuk membawa bayi saya ke rumah sakit," ujar Ipah dikutip SeputarTangsel.Com dari Pikiran Rakyat pada Rabu, 10 Agustus 2022.

Ipah yang bekerja sebagai buruh pabrik ini mengatakan, ia dianjurkan membuat surat keterangan tak mampu dan akhirnya bayinya dibawa ke rumah sakit.

Ipah mendapat keterang­an, bayinya menderita gizi buruk.

Baca Juga: Anak Lesti Kejora dan Rizky Billar Dihina, Gus Miftah: Bayi Kan Nggak Punya Dosa, Kamu Sama Aja Menghina Allah

"Saat lahir normal. Sa­­ya sempat membawa ber­obat ke klinik swasta dua kali saat masih ada uang," kata­nya.

Ipah mengatakan, ia tak mengikutsertakan anaknya imunisasi. Soalnya, setiap ada jadwal imunisasi, bayinya selalu demam dan panas.

Camat Mande, Rela Nu­rela mengatakan, bayi gizi buruk yang meninggal tersebut memang lost contact dan tidak lagi di bawah pengawasan pos­yandu setelah terdiagnosis gizi buruk.

Baca Juga: FBI Geledah Kediaman Trump untuk Cari Dokumen Senjata Nuklir, Surat Perintah Sedang Ditinjau

"Pernah usia 4 bulan dika­wal puskesmas sampai normal lagi. Setelah itu keluarga tidak pernah membawa lagi. Jadi, kami tidak tahu per­kembangan," ujarnya melalui sambungan telepon.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Puskesmas Kadema­ngan, Kecamatan Mande, Elis Hanny Windyalaras, MKep, mengatakan, pihaknya sudah berupaya maksimal terkait kasus bayi gizi kurang ini.

Artikel ini telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul:"Bayi Gizi Buruk Meninggal Dunia karena Terkendala Biaya, sang Ibu: Bidan Memaksa Saya"

Elis mengatakan, keluarga sempat menolak karena tak bisa bayar rumah sakit.

"Sa­ya langsung koordinasi dengan pimpinan daerah kecamatan. Soalnya, bayi ini tak punya atau tidak terdaftar di BPJS. Akhirnya, bayi dirujuk biaya dipikirkan bersama," kata­nya­.­***(Pikiran Rakyat/Muhammad Ginanjar)

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini

x