Biaya Haji Reguler Hampir Tembus Rp100 Juta, Cholil Nafis: Tidak Perlu Subsidi

- 3 Agustus 2022, 07:41 WIB
Cholil Nafis respons biaya haji yang hampir 100 juta dengan mengusulkan dua hal
Cholil Nafis respons biaya haji yang hampir 100 juta dengan mengusulkan dua hal /Instagram/@cholilnafis/

SEPUTARTANGSEL.COM - Biaya haji reguler saat ini hampir mencapai di angka Rp100 juta rupiah.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto.

Menurutnya hitungan biaya haji reguler hampir Rp100 juta dikarenakan saat ini Pemerintah Arab Saudi menaikkan harga berbagai fasilitas layanan di Arab Saudi. Dengan demikian, beban Pemerintah makin besar, karena jamaah hanya dikenakan Rp42 juta.

Baca Juga: Apa Makna Haji Mabrur? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis memberi tanggapan atas berita tersebut. Menurutnya, ada dua cara mengatasi kenaikan biaya haji.

Pertama, Pemerintah tidak perlu menanggung beban besar. Biaya naik haji tidak perlu mendapat subsidi.

"Pemerintah dan BPKH tak perlu mensubsidi biaya haji krn dlm Islam yg wajib melaksanakan ibadah haji adlh yang mampu," usul KH Cholil Nafis sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @cholilnafis, Selasa 2 Agustus 2022.

Salah satu ulama Nahdlatul Ulama (NU) ini menyebut, jika biaya haji tidak disubsidi, tidak perlu membebani uang rakyat dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

Baca Juga: Berikut Update Daftar Jemaah Haji yang Wafat Sampai Jelang Berakhirnya Puncak Haji

"Maka tak perlu membebani uang rakyat dan dana BPKH. Bahkan harga haji sebagaimana mestinya dibayarkan penuh oleh calon jemaah haji," kata Cholil Nafis.

Cara kedua mengatasi pembengkakkan biaya haji menurut KH Cholil Nafis adalah mengurangi perjalanan ibadah. Haji reguler yang selama ini dilaksanakan selama 40 hari, dipersingkat menjadi 20 hari.

"Di antara mempermurah biaya haji adalah mengurangi jumlah hari perjalanan ibadah haji dari 40 hari jadi 20 hari. Maka biaya hotel akan berkurang," ujar Cholil Nafis.

Baca Juga: Gunakan Visa Mujamalah, 46 Calon Haji dari Indonesia Dipulangkan Setelah Sampai Bandara Jeddah , Arab Saudi

Netizen menanggapi positif usulan Ketua MUI. Beberapa di antaranya memberi usulan tambahan agar biaya haji disetorkan dalam bentuk emas. 

Hal di atas dimaksudkan, agar harga tidak terus naik jika dikonversi dalam rupiah.

"Bagaimana dengan 'uang prosi' yg sudah disetorkan Yai. Menarik jika itu dikonversi dengan emas. Sehingga ketika berangkat tinggal menyesuaikan saja. Jangan2 malah tidak perlu nambah," ungkap @masprim1.

Baca Juga: Ridwan Kamil Akan Tunaikan Ibadah Haji Atas Nama Eril: Tadi Pagi Ziarah, Pamit dan Berdoa di Makam

"Mestinya dana yang disetor dikonversi dalam bentuk emas. Biar puluhan tahun nilainya ga turun. Misal ada bagi hasil juga ga ngejar ama laju inflasi," ucap @agungza3.***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini

x