2. Bekas jeratan di leher Brigadir
Tujuan dilakukan autopsi ulang jenazah Brigadir J adalah untuk mengetahui dugaan penyiksaan yang dialami Yosua.
“Pada leher Brigadir J ada jeratan semacam tali, itu diduga dari belakang kemudian ada sayatan” ungkap Kamarudin Simanjuntak di Bareskrim Polri, Kamis 21 Juli 2022.
Baca Juga: Cek Fakta: Para Ajudan Kompak Tunjuk Irjen Ferdy Sambo Sebagai Dalang Kematian Brigadir J
3. Adanya luka sayatan di wajah Brigadir J
Kejanggalan pada penanganan pertama kasus tewasnya Brigadir J. Salah satunya adalah larangan membuka jenazah.
Keluarga melaporkan adanya luka sayatan di wajah Brigadir J.
Kapolri dan keluarga sepakat diadakan autopsi ulang pada hari ini, Rabu 27 Juli 2022 dengan melibatkan ahli-ahli yang netral.
Menurut Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo, dokter-dokter ini berasal dari Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI).