Pemilu 2024 Terancam Tertunda karena Anggaran Tak Kunjung Cair, Rocky Gerung: Brankasnya Kosong

- 18 Juli 2022, 13:26 WIB
Anggaran tahapan penyelenggaraan Pemilu 2024 tak kunjung dicairkan pemerintah, diduga ada indikasi penundaan
Anggaran tahapan penyelenggaraan Pemilu 2024 tak kunjung dicairkan pemerintah, diduga ada indikasi penundaan /Pixabay/Jenny On The Moon/

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Anggaran tahapan Pemilu 2024 bernilai Rp5,6 triliun dari total Rp8,06 triliun belum kunjung dicairkan pemerintah meski berbagai cara sudah ditempuh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Komisioner KPU Idham Kholik mengatakan, pihaknya telah melakukan audiensi dengan Presiden Jokowi agar pemerintah segera mencairkan anggaran tahapan Pemilu 2024 tersebut.

Menanggapi hal ini, Pengamat politik Rocky Gerung ikut berkomentar. Ia menduga, ada upaya saling 'tembak-menembak' antar politisi untuk mencari kepastian terkait penyelenggaraan Pemilu 2024.

Baca Juga: Erick Thohir Tanggapi Pelecehan Seksual di Gerbong Kereta Eksekutif, Netizen: Tanda Pemilu Sudah Dekat

"Artinya ada tembak-menembak di antara politisi yang berupaya cari semacam celah supaya ada kepastian. Di dalam proses tembak-menembak politisi, biasanya tembak-menembak upeti sebetulnya menjadi acuan kita dalam membaca politik Indonesia," kata Rocky Gerung.

Kemudian, Rocky Gerung menyinggung pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang khawatir Indonesia akan bernasib sama seperti Sri Lanka.

Rocky Gerung menuturkan, Megawati menilai ada kecemasan terkait situasi politik dunia dan krisis ekonomi.

Hal ini, kata Rocky Gerung, membuat semua orang berpikir bahwa sangat mungkin Pemilu 2024 ditunda.

Baca Juga: Prabowo dan Muhaimin Iskandar Bertemu, Tagar 'PrabowoMuhaimin' Trending di Twitter, Cak Imin: Jadi Juga Pemilu

"Tapi itu kan kalkulasi. Yang bukan kalkulasi adalah fakta bahwa anggaran Pemilu tak diturunkan pemerintah," ujarnya, dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Senin, 18 Juli 2022.

Salah seorang pendiri Setara Institute itu menduga, pemerintah saat ini enggan membuka fakta bahwa APBN dalam keadaan yang kritis, bahkan hampir kosong.

"Jadi itu sebetulnya dasarnya kenapa orang berpikir bahwa ada sesuatu yang hendak diucapkan pemerintah, tapi dia gak mau berterus terang, yaitu brankas kosong sebetulnya," tuturnya.

Baca Juga: Pemilu Capres 2024 Belum Mulai, Fahri Hamzah: Tiket Sudah Terjual ke Segelintir Orang

"Kan gak enak kita mau Pemilu, tapi meminjam dari negara. Masa mau pesta minjam dari tetangga?" kata Rocky Gerung menambahkan.

Mantan Dosen Filsafat Universitas Indonesia itu mengatakan, hal ini menunjukkan bahwa kalkulasi ekonomi bisa mendikte politik.

Lebih lanjut, ia menuturkan, kemungkinan saat ini Jokowi tengah memikirkan skenario pelaksanaan Pemilu 2024.

Baca Juga: Anies Baswedan, Andika Perkasa dan Ganjar Pranowo Bakal Capres NasDem di Pemilu 2024

Rocky Gerung mempertanyakan kemampuan Jokowi dalam mengendalikan keadaan apabila Pemilu 2024 ditunda.

"Kalau penundaan itu menguntungkan Jokowi, dia pasti akan tunda. Gak ada orang yang ingin berpura-pura di situ. Menunda akhirnya seluruh fasilitas masih bisa dia miliki, kemampuan manuver juga terkendali," ucap Rocky Gerung.

Namun, menurutnya kepastian tak kunjung datang kepada Jokowi. Misalnya kepastian PDIP untuk melanjutkan program mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Rocky Gerung mengatakan, adanya basa-basi politik membuat Jokowi tidak bisa mendapatkan sinyal yang kuat.

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Dewan Pers Gelar Pelatihan Libatkan Semua Konstituen

Atau dalam artian lain, mantan Wali Kota Solo itu telah kehilangan grip dalam semua fasilitas yang semula ia miliki.

"Parpol sudah gak bisa dikendalikan, ekonomi juga akhirnya Sri Mulyani langsung bicara kita memang ada dalam bahaya," tuturnya.

Rocky Gerung menilai, adanya keragu-raguan politik saat ini justru menciptakan ketidakpastian politik yang menguntungkan oposisi.

"Karena oposisi selalu gembira kalau ada ketidakpastian," ujar Rocky Gerung.***

Editor: H Prastya


Tags

Terkait

Terkini

x