Rupiah Tembus Diatas Rp15 Ribu Per Dolar Amerika, Anthony Budiawan: Kebijakan BI Berakibat Fatal

- 6 Juli 2022, 12:00 WIB
Ilustrasi Dolar Amerika
Ilustrasi Dolar Amerika /

SEPUTARTANGSEL.COM- Nilai tukar rupiah pagi ini dikabarkan mengalami penurunan mencapat Rp15.023 per dolar Amerika pada Rabu, 6 Juli 2022. 

Melemahnya rupiah ini dikhawatirkan pengaruh dari resesi global. 

Sebelumnya banyak pengamat telah memperkirakan hal tersebut. Bahkan Indonesia akan terimbas adanya krisis ekonomi global. 

Baca Juga: Sri Mulyani Tak Khawatir Kurs Rupiah Dekati Rp15 Ribu per Dolar AS, Fadli Zon Singgung Krisis Ekonomi 1998

Meski begi Bank Indonesia atai BI masih mempertahankan, belum menaikkan suku bunga. 

Pengamat ekonomi dari Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan mengkritik kebijakan BI yang masih mempertahankan suku bunga acuannya. 

Pasalnya menurut Anthony, kebijakan BI tetap mempertahankan suku bunga acuannya akan mengakibatkan rupiah tembus di angka Rp15.500 per dolar Amerika. 

"Kebijakan BI pertahankan suku bunga acuan berakibat fatal, rupiah tembus Rp15.000 per USD," kritik Anthony Budiawan di akun twitternya @AnthonyBudiawan pada Rabu, 6 Juli 2022. 

Dalam cuitannya Anthony Budiawan juga menyebut bahwa inflasi yang terjadi di Indoensia pada 6 Juli 2022 sudah mencapai 4,35 persen. 

Inflasi tersebut sudah di atas target yang hanya 2 hingga 4 persen. 

Bahkan Anthony menyebut inflasi pangan yang terjadi lebih tinggi, mencapai 8,26 persen. 

Baca Juga: Taliban Dihantui Krisis Ekonomi Setelah Sebulan Kuasai Kabul

Ia pun berpendapat kalau suku bunga dipertahankan dan tidak dinaikkan, makan diperkirakan rupiah akan tembus di angka Rp15.500 per dolar Amerika.   

"Karena inflasi per 06/2022 sudah capai 4,35%: lebih tinggi dari target 2%-4%. Inflasi pangan lebih tinggi lagi: 8,26%. Kalau suku bunga tetap tidak naik, rupiah segera tembus Rp15.500," pungkasnya. 

Beberapa tokoh ekonomi bahkan memperkirakan krisis ekonomi yang melanda negara-negara maju juga akan mengancam Indonesia.

Praktisi ekonomi Roy Shakti sebelumnya juga mengungkapkan bahwa krisi ekonomi ada di depan mata. 

Melalui akun Youtubenya Roy Shakti berjudul 'Krisis Ekonomi di Depan Mata, Bunga Kredit Akan Melonjak!' yang tayang pada 18 Juni 2022 lalu. 

Baca Juga: Nigeria Alami Krisis Ekonomi Terparah, Dipicu Harga Pangan Terus Melonjak dan Covid-19

Ia mengungkapkan keanehan kondisi saat ini dengan inflasi naik tetapi harga emas tidak naikm dan harga kripto hancur. 

"Kita berada di ambang krisis besar yaitu krisis pangan," ujarnya.

Dalam pernyataannya Roy Shakti memperkirakan akan adanya kenaikan suku bunga. Pasalnya sekarang ini masih ada subsidi. 

"Kemungkinan bunga akan naik, akan dicabut subsidinya, kembali ke rate awal yang 2,5 persen, KPR juga akan naik," ujarnya.  ***

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x