Oleh karena itu, Daryono menyebutkan pentingnya upaya mitigasi yang nyata di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Karawang, Purwakarta, dan sekitarnya sehingga kerusakan dan korban bisa diminamalisir.
"Seluruh lapisan masyarakat perlu memahami keterampilan cara selamat saat terjadi gempa, perlu ada edukasi masif dan latihan evakuasi yang berkelanjutan, tidak saja untuk antisipasi gempa akibat Sesar Baribis, tapi juga untuk mengantisipasi potensi gempa megathrust yang sumbernya jauh dan dapat berdampak hingga Jakarta," tambah Daryono.
Perlu diketahui, sesar dalam ilmu Biologi merupakan patahan struktur planar di dalam bumi dengan bentuk volume batuan. Patahan terjadi, karena adanya gerakan massa batuan.
Baca Juga: Hari Ini Terjadi Dua Gempa Bersamaan, di Lampung dan Lombok-Bali pada Rabu 25 Mei 2022
Sementara itu, Sesar Baribis adalah patahan aktif yang memang berada di Pulau jawa, tepatnya membentang dari timir hingga Jawa.
Terakhir kali gempa yang terkait Sesar Baribis di Jakarta terjadi pada tanggal 5 Januari 1699. Saat itu gempa berkekuatan magnitud0 8,0. ***