Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Pakar Telematika Roy Suryo kini tengah menjadi buah bibir masyarakat setelah mengunggah foto stupa Candi Borobudur yang diedit mirip Presiden Jokowi melalui akun media sosialnya.
Pasalnya, Roy Suryo dianggap telah melakukan penodaan terhadap umat Buddha karena menyebarkan meme Candi Borobudur mirip Jokowi ke media sosial.
Melihat kasus ini, Pegiat media sosial Rudi Valinka mengatakan proses pidana terhadap Roy Suryo terkait unggahan tersebut harus tetap dilanjutkan.
Baca Juga: Cek Fakta: Kasus Roy Suryo Terkait Meme Stupa Borobudur Mirip Jokowi Dilimpahkan ke Menkumham?
Menurut Rudi Valinka, Roy Suryo telah berulang kali melakukan kesalahan yang sama dan memiliki niat jahat.
Selain itu, Rudi Valinka menilai Roy Suryo memahami UU ITE tetapi tetap mengunggah meme stupa Candi Borobudur mirip Jokowi ke media sosial.
Karenanya, Rudi Valinka meminta agar polisi membuktikan keadilan di kasus ini lantaran menyangkut hak-hak minoritas, dalam hal ini adalah umat Buddha.
"Orang ini harus diproses pidana karena:
1. Berulang2 kali
2. Punya niat jahat.
3. Paham akan UU ITE tapi dia lakukan juga.
4. Polisi harus buktikan "keadilan" di kasus minoritas terlindungi," kata Rudi Valinka, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @kurawa pada Jumat, 17 Juni 2022.
Ia juga meminta agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan perhatian yang maksimal terhadap kasus ini.
"Mohon pak @ListyoSigitP berikan atensi maksimal jangan masuk angin," tegasnya.
Sebelumnya, Roy Suryo secara terbuka telah meminta maaf terkait meme stupa Candi Borobudur mirip Jokowi yang diunggahnya ke media sosial.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu menyadari bahwa unggahannya tersebut telah membuat gaduh.
Meski demikian, ia membantah sebagai orang mengedit foto stupa Candi Borobudur itu.
Selain mengaku akan bertanggung jawab sesuai dengan porsinya, Roy Suryo melalui kuasa hukumnya telah melaporkan pembuat meme asli Candi Borobudur mirip Jokowi itu ke Polda Metro Jaya pada Kamis, 16 Juni 2022 kemarin.***
