Pesta Bikini di Depok Libatkan Ratusan Anak Muda, Peneliti Sosial UI Tekankan Pentingnya Peran Keluarga

- 9 Juni 2022, 13:32 WIB
Ilustrasi pesta bikini di Depok yang digrebek polisi
Ilustrasi pesta bikini di Depok yang digrebek polisi /PEXELS/sebastian-ervi-866902/

SEPUTARTANGSEL.COM - Pesta bikini yang melibatkan 200an anak muda di salah satu perumahan, Depok digrebek Polda Metro jaya pada Minggu, 6 Juni 2022.

Polda Metro Jaya Satuan Reskrim Polres Metro Depok kemudian melakukan pemeriksaan terhadap pihak penyelenggara.

Kepala Satuan Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno mengungkapkan harga tiket bagi peserta pesat bikini di Depok mencapai lebih dari Rp8 juta per orang.

Baca Juga: Gak Ada Akhlak, Status Facebook Warga Kupang Bongkar Pejabat Pesta Langgar Prokes, Rakyat Dipaksa Tertib PPKM

"Sekitar itulah harganya bahkan bisa lebih. Memang ada juga ditemukan kondom utuh," kata Yogen dikutip SeputarTangsel.com dari Antara pada Kamis 9 Juni 2022.

Ia menjelaskan tarif pesta bikini yang dipatok panitia berkisar Rp300.000 hingga lebih dari Rp8 juta per orang. Untuk paket VIP peserta mendapatkan bonus beberapa botol minuman beralkohol.

Polisi menemukan 10 kotak alat kontrasepsi atau kondom yang ditemukan di salah satu kamar di perumahan elit itu.

Polisi sudah memanggil penyelenggara untuk dimintai keterangan terkait menyelenggarakan acara tanpa izin kepolisian.

Baca Juga: Miris, Gubernur NTT Gelar Pesta Masa PPKM, Dokter Andi Khomeini: Kalo Kasus Covid Naik yang Disalahin Siapa?

Menanggapi pesta bikini yang diikuti anak muda, Peneliti sosial Vokasi Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati menekankan pentingnya peran keluarga dalam pembinaan anak-anaknya.

"Keluarga perlu berikan pendampingan untuk mengingatkan apa yang baik-baik saja untuk ditiru dan modifikasi agar perilaku jauh dari praktek kearifan budaya sosial Indonesia," kata Devie.

Devie mengingatkan pentingnya peran keluarga untuk menumbuhkan imun agar remaja tidak mudah terpengaruh budaya barat.

"Kontrol sosial dari keluarga sangat dibutuhkan oleh para orang tua untuk memberikan arah kehidupan yang sesuai dengan norma-norma bangsa Indonesia," ungkapnya.

Menurutnya, digelarnya pesta bikini di Depok oleh sekelompok anak-anak muda karena banyak dipengaruhi oleh budaya luar yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia.

"Kita perlu sadar bahwa perilaku yang ditunjukkan oleh anak-anak muda tersebut bukan merupakan bagian dari budaya sosial Indonesia," kata Devie.

Baca Juga: Fahri Hamzah Tanggapi Penangkapan Fico Fachriza Atas Kasus Narkoba: Anak Muda Sebaiknya Direhabilitasi

Devie mengatakan studi-studi yang dilakukan sejak 60 tahun lalu menunjukkan pengaruh media sangat kuat dalam mempromosikan budaya lain, sehingga membuat komunitas atau masyarakat baik yang menyaksikan budaya tertentu untuk kemudian menirunya terhadap budaya tersebut.

"Menggunakan bikini lalu meminum minuman keras itu jelas bukan budaya Indonesia ini adalah bagian dari budaya luar yang kemudian ditiru oleh anak-anak kita," katanya.

Dikatakannya kejadian ini bukan yang baru terjadi tetapi ini sudah terjadi lama sekali semenjak hadirnya teknologi media seperti televisi dan internet sekarang ini.***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini

x