Iqbal juga meminta Kementerian Luar Negeri RI jangan diam saja. Menlu seharusnya memanggil Duta Besar Singapura dan meminta klarifikasinya
"UAS adalah ulama kebanggaan masyarakat Indonesia, ilmunya memberi pencerahan kepada masyarakat, pendeportasian UAS bisa jadi adalah bentuk Islamophobia yang seharusnya tidak terjadi," tegas Iqbal.
"Kita bertetangga dengan Singapura dan berbatasan langsung dengan Kepulauan Riau yang mayoritas etnis Melayu dari mana UAS berasal. Jangan sampai insiden ini menambah kebencian kepada Singapura," tambahnya.
Iqbal melanjutkan, Singapura harusnya memperlakukan setiap turis dengan baik. Apalagi UAS dan keluarganya juga datang dengan maksud untuk berlibur.
"Menempatkan tamu yang akan berkunjung di ruangan 1x2 meter dan mendeportasi tanpa memberitahu kesalahan adalah tindakan yang tidak terpuji, karena UAS bukanlah teroris, bukan pengedar narkoba, bukan imigran gelap," pungkasnya.***