Said Didu Desak Erick Thohir Selesaikan Laporan Keuangan Konsolidasi BUMN 2021: Rakyat Ingin Tahu

- 16 Mei 2022, 12:02 WIB
Said Didu minta Erick Thohir untuk menyelesaikan laporan keuangan konsolidasi BUMN
Said Didu minta Erick Thohir untuk menyelesaikan laporan keuangan konsolidasi BUMN /Foto: Twitter/ @msaid_didu/

SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu meminta Menteri BUMN, Erick Thohir agar menyelesaikan laporan keuangan konsolidasi (perkiraan) BUMN 2021.

Said Didu mengingatkan tugas kepemimpinan Erick Thohir di perusahaan milik negara, agar bisa menyisakan waktu untuk menyelesaikan laporan di sela-sela waktu kampanye pribadinya.

Sejak 23 Oktober 2019, Erick Thohir ditunjuk oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri BUMN.

Baca Juga: Sambut Tantangan Industri, Erick Thohir Tekankan BUMN perlu Ciptakan Ekosistem yang Tak Kedepankan Ego

Erick Thohir telah memimpin Kementerian BUMN selama tiga tahun, dan Said Didu menyindir Erick telah memanfatkan fasilitas BUMN untuk kampanye pribadinya.

"Pak MenBUMN @erickthohir yth, mohon perkenan sisakan sedikit waktu dari kegiatan kampanye pribadi yang gunakan fasilitas BUMN, untuk selesaikan laporan keuangan konsolidasi (perkiraan) BUMN 2021," ujar Said Didu dikutip SeputarTangsel.com dari akun Twitter @msaid_didu, Senin 16 Mei 2022.

Menurut Said, rakyat ingin mengetahui kondisi BUMN yang biasanya disampaikan pada akhir tahun.

Baca Juga: Tagar 'Munarman' Jadi Trending di Twitter Usai Immanuel Ebenezer Dipecat dari Komisaris Utama BUMN

"Rakyat ingin tahu kondisi BUMN saat ini. Biasanya laporan tersebut disampaikan akhir tahun atau tahun berangkat," papar Said Didu.

Setelah tiga tahun memimpin BUMN, Erick Thohir diduga memanfaatkan fasilitas BUMN untuk kepentingan politik. Hal itu dinilai Said Didu sebagai penyebab kehancuran BUMN.

"Politisasi BUMN adalah penyebab utama kehancuran BUMN," ujarnya.

Said Didu mengungkapkan bahwa sektor bisnis milik negara tersebut akan hancur karena dimasuki kepentingan politik.

Baca Juga: Immanuel Ebenezer Dipecat dari Komisaris Utama Anak Usaha BUMN, Anthony Budiawan: Melanggar HAM, Bubarkan

Said Didu kemudian membandingkan laba yang diraih BUMN ketika dirinya menjadi pejabat di Kementerian BUMN.

Said Didu mengungkapkan bahwa laba BUMN pada 2004 mencapai sekitar Rp27 trilyun dan Laba tahun 2010 sekitar Rp160 trilyun.

"Laba BUMN 2004 hanya sekitar Rp 27 trilyun dan Laba tahun 2010 sekitar Rp 160 trilyun. Naik skrt 100% per tahun. Utang BUMN non Bank dan non Keungan thn 2014 sktr Rp 400 trillyun skrg lebin Rp 2.000 trilyun - naik lbh 5 kali lipat. Jelas," ujarnya.***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini