Rizal Ramli Sindir Presiden, Omongannya Sudah Tidak Dianggap

- 5 Mei 2022, 06:48 WIB
Rizal Ramli menyindir Presiden Jokowi yang dianggap sudah menjadi lame duck atau bebek lumpuh di masa akhir jabatannya
Rizal Ramli menyindir Presiden Jokowi yang dianggap sudah menjadi lame duck atau bebek lumpuh di masa akhir jabatannya /Instagram/Rizal Ramli Official/

SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli menyindir Presiden Jokowi dengan mengatakan bahwa perkataan presiden sudah tidak didengar oleh para pembantunya.

Presiden Jokowi terpilih kembali di  periode kedua kepemimpinannya pada  Pemilu 2019 melalui mekanisme demokrasi.

Rizal Ramli berpendapat bahwa di negara-negara demokratis, terdapat  fenomena melemahnya kekuatan kepala negara menjelang  berakhirnya masa jabatan.

Baca Juga: Soal Kelebihan dan Kekurangan Jokowi, Ridwan Saidi: Biasa-biasa Aja, tapi Kalau Dibandingkan Pak Soeharto...

Hal ini disebut dengan istilah "Lame Duck” atau bebek lumpuh.

Menurut Rizal, kondisi lame duck terjadi pada  6 bulan sebelum masa jabatan kepala negara berakhir. 

"Di negara-negara demokratis, seorang Presiden baru menjadi “Lame Duck” (Bebek Lumpuh) 6 bulan sebelum masa jabatannya berakhir," kata Rizal dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @RamliRizal pada Kamis 5 Mei 2022.

Menurut Rizal, kondisi "Lame Duck" sudah dialami Jokowi.  Ini karena terdapat kebijakan presiden yang tidak diikuti para pembantunya.

Baca Juga: Jokowi Prihatin Minyak Goreng Langka, Rocky Gerung Singgung Airlangga Hartarto: Presiden Tidak Cerdik

Hal ini misalnya ketika Presiden Jokowi mengeluarkan kebijakan larangan ekspor CPO yang diberlakukan 28 April 2022, Menko Airlangga Hartato kemudian menentang kebijakan itu dan mengumumkan mengizinkan ekspor CPO.

Sikap menko yang tidak sejalan dengan presiden, dinilai Rizal sebagai fenomena "Lame Duck".

"Lame Duck : omonganya sudah tidak dianggap/ tidak berwibawa, perintahnya tidak dilaksanakan. Kenapa masih 2 tahun, @jokowi sudah jadi lame duck," jelasnya.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut Pemilu 2024 Tak Ditunda: Kita Harus Mencari Pemimpin yang Kuat

Menurut Rizal Ramli, fenomena tersebut di Indonesia terjadi terlalu awal di era pemerintahan Jokowi.

Biasanya fenomena "Lame Duck" terjadi enam bulan menjelang jabatan berakhir. 

Selanjutnya, Rizal Ramli membandingkan Presiden Jokowi dengan para mantan Presiden RI yang dinilainya memiliki pengaruh meski sudah tidak menjabat.

"Mantan-mantan Presiden biasanya memiliki pengaruh (power of endorsement) untuk mencalonkan calon Presiden berikutnya ! Mengapa Presiden @jokowi tidak akan memiliki power of endorsement," ujarnya.

Menurut Rizal, Jokowi tidak memiliki pengaruh untuk mencalonkan calon presiden berikutnya. 

Rizal menilai dukungan Jokowi untuk calon presiden justru menjadi beban.

"Justru dukungannya (Jokowi) akan menjadi beban (liability). Mengapa ya?," katanya.***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini