Jokowi Dinilai Berhasil Lakukan Hal yang Gagal Dilakukan SBY, Burhanuddin Muhtadi: Dia Kontrol Partai Politik

- 30 April 2022, 11:18 WIB
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menilai Jokowi berhasil mengontrol partai politik yang gagal dilakukan SBY.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menilai Jokowi berhasil mengontrol partai politik yang gagal dilakukan SBY. /Riza Harahap/Antara

SEPUTARTANGSEL.COM - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi membandingkan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Burhanuddin Muhtadi menilai ada hal yang gagal dilakukan oleh SBY, namun hal tersebut dilakukan oleh Jokowi.

Menurut Burhanuddin Muhtadi, hal tersebut adalah mengenai keterlibatan oligarki dalam pembuatan kebijakan di Indonesia.

Baca Juga: Soal Kelebihan dan Kekurangan Jokowi, Ridwan Saidi: Biasa-biasa Aja, tapi Kalau Dibandingkan Pak Soeharto...

Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan SBY gagal mengontrol oligarki, namun Jokowi berhasil melakukan hal tersebut dan menjadikannya orang yang super kuat.

Hal itu diungkapkan oleh Burhanuddin Muhtadi melalui sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored pada Kamis, 28 April 2022.

"Oligarki itu masuk ke dalam partai dan itu yang membuat posisi Pak Jokowi menjadi Super Kuat," kata Burhanuddin Muhtadi.

Meskipun pola oligarki masuk partai politik sama, dia menjelaskan, SBY justru dikontrol oleh partai politik.

Baca Juga: Roy Suryo Ungkap Foto Bule Minta 1 Dolar atau Ancam Pilih Jokowi 10 Periode Hoaks: Aslinya Sindir Donald Trump

Namun, di era Jokowi, Burhanuddin Muhtadi mengatakan partai politik justru dikontrol oleh mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

"Super kuat dalam pengertian di periode Pak SBY menjadi presiden meskipun polanya sama oligarki masuk dalam partai politik, partai politik ditumpuk dalam kabinet over size yang dibentuk oleh Pak SBY, tetapi bedanya zaman itu partai politik yang mengontrol presiden," jelasnya.

"Tapi dalam masa Jokowi itu kebalikannya, jadi alih-alih partai politik mengontrol presiden, Presiden Jokowi yang mengontrol partai politik," imbuhnya.

Direktur Eksekutif Indikator Politik itu mencontohkan oligarki dikontrol Jokowi. Salah satunya mengenai agenda kebijakan yang tidak populer, namun berhasil lolos.

Baca Juga: Jenderal Andika Izinkan Keturunan PKI Daftar Prajurit TNI, Burhanuddin Muhtadi: Beda Jauh dengan Pendahulunya

Menurutnya, hal itu terjadi karena adanya penyatuan kepentingan para oligarki. Tapi, dia mengatakan oligarki yang berkelahi akan lebih berguna untuk demokrasi.

"Jadi demokrasi itu diuntungkan kalau mereka berkelahi bukan bersekongkol, berkelahi dalam pengertian idenya bertentangan, interest-nya bertentangan. Nah ada secercah harapan dalam kasus gagalnya penundaan Pemilu, di mana kepentingan oligarki lagi-lagi tidak sama," ungkapnya.***

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x