Ade Armando Dapat Surat Terbuka, Refly Harun: Negara Berperan sebagai Aktor Pembelahan Masyarakat

- 13 April 2022, 17:15 WIB
Ade Armando mendapat surat terbuka usai mengalami kekerasan dalam aksi 11 April
Ade Armando mendapat surat terbuka usai mengalami kekerasan dalam aksi 11 April /Foto: Tangkapan layar video amatir netizen di Twitter/

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun ikut buka suara terkait surat terbuka yang diberikan oleh Pegiat Kebijakan dan Aktivis Narasi Institute, Ramli Kamidin kepada Ade Armando.

Dalam suratnya tersebut, Ramli Kamidin menyinggung peristiwa yang terjadi kepada Ade Armando saat aksi 11 April di depan Gedung DPR RI Senayan, Jakarta.

Ramli Kamidin menyebut peristiwa tersebut sebagai pembalasan atas kesombongan Ade Armando dan meminta agar siapapun menggunakan hati nuraninya dalam berpolitik.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pengeroyok Ade Armando, Pengamat IT: Sudah Doxxing, Aparat Berlindung di Akun Anonim

Menanggapi hal ini, Refly Harun menegaskan dirinya menentang tindak kekerasan terhadap Ade Armando.

Menurut Refly Harun, perilaku kekerasan terhadap Ade Armando itu tidak dapat dibiarkan begitu saja.

Refly Harun mengatakan, kasus kekerasan terhadap Ade Armando harus dilihat berdasarkan dua perspektif.

Baca Juga: Polisi Tangkap 2 Orang Pelaku Pengeroyokan Ade Armando, 4 Lainnya Diminta untuk Serahkan Diri

"Kita melihat kasus ini harus dua bagian. Bagian pertama adalah bagian tentang kekerasan, pengeroyokan terhadap Ade Armando yang tentu saja tidak bisa dibiarkan, itu unjustified," kata Refly Harun.

"Bagian lain adalah sepak terjang Ade Armando selama ini. Karena sederhana kan, tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api," ujarnya, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Refly Harun pada Rabu, 13 April 2022.

Mantan Ketua Tim Anti Mafia Mahkamah Kontitusi itu melihat peristiwa kekerasan tersebut sebagai pengadilan jalanan akibat ketidakadilan hukum selama ini.

Menurut Refly Harun, pengadilan jalanan akan tumpah terus-menerus apabila para pendukung pemerintah tidak hanya membela Presiden Jokowi, tapi mereka juga menggunakan kekerasan verbal terhadap oposisi.

Baca Juga: BNPT Kecam Pengeroyokan Ade Armando: Mari Kita Saling Menjaga dan Mengingatkan Sesama Manusia

"Selalu menghina ya, bahkan hinaannya direct misalnya. Kenapa? Mungkin saja karena mereka merasa kebal terhadap hukum, penegak hukum teman mereka," ucapnya.

Sementara itu, kata Refly Harun, orang-orang yang kritis terhadap kekuasaan merasa bahwa mereka harus jauh lebih halus dalam menyampaikan kritik karena mereka diincar oleh penguasa dan aparat hukum untuk dipenjara.

Refly Harun berharap, pemerintahan Jokowi memahami bahwa pembelahan masyarakat sudah memprihatinkan.
"Negara, Istana itu berperan sebagai aktor pembelahan tersebut dengan memelihara orang-orang atau kelompok seperti AA ini," ujarnya.***

Editor: H Prastya


Tags

Terkait

Terkini