SEPUTARTANGSEL.COM - Pengamat Politik Rocky Gerung mengatakan tahun 2022 merupakan tahun di mana masyarakat mengalami regime fatigue atau kelelahan rezim karena sudah tak mampu lagi memberikan harapan.
Menurut Rocky Gerung, berdasarkan data ekonomi, politik, dan hukum menunjukkan bahwa tidak ada kebahagiaan, melainkan jalan butu.
Meski demikian, kata Rocky Gerung, jalan buntu inilah yang harus diatasi dengan dihapuskannya presidential threshold.
"Kita mau lihat sebenarnya Indonesia bertumbuh ulang di tahun 2022 kalau ada semangat untuk menghasilkan kompetisi yang berbasis pada presidential threhold 0 persen. Jadi bukan kompetisi yang dapat subsidi 20 persen," kata Rocky Gerung, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Refly Harun pada Rabu, 13 April 2022.
Mantan Dosen Filsafat Universitas Indonesia itu mengatakan, masyarakat ingin demokrasi dihasilkan dari garis start yang sama melalui penghapusan presidential threshold.
Rocky Gerung menuturkan, semua pihak bisa mengevaluasi kondisi hukum dan politik di Tanah Air melalui kerangka tersebut.
Baca Juga: Rocky Gerung Yakin Pelaku Pemukulan Ade Armando dalam Aksi 11 April Bukan Mahasiswa