SEPUTARTANGSEL.COM - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengatakan bahwa dirinya tidak keberatan jika Partai Amanat Nasional (PAN) masuk ke dalam kabinet, syaratnya tidak boleh mengganggu jatah PKB.
Pernyataan Cak Imin itu menyusul karena adanya wacana bahwa Presiden Jokowi pada akhir Maret 2022 akan melakukan reshuffle kabinet, dan bocorannya PAN akan mendapatkan jatah satu kursi atau satu menteri dan wakil menteri.
Menanggapi pernyataan Cak Imin yang mensyaratkan agar jatah PKB di kabinet tidak terusik oleh PAN, Akademisi Universitas Indonesia, Rocky Gerung, mengatakan bahwa Cak Imin bisa jadi mengetahui rahasia Istana sehingga berani memberikan syarat pada istana.
Baca Juga: Ketua KNPI Haris Pertama Emosi ke Luhut: Jangan Campuri Ibadah Kami Umat Muslim
"Cak Imin bilang okey PAN masuk tapi jangan kurangi jatah PKB. Sebenarnya ini gambaran kekhawatiran Cak Imin tentang posisinya," kata Rocky Gerung dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Jumat, 25 Maret 2022.
Namun disamping kekhawatiran Cak Imin, kata Rocky, bisa jadi Cak Imin sedang mengancam karena dia tahu ada kardus-kardus durian lain di Istana.
"Atau mungkin Cak Imin mengancam karena dia tahu masih ada kardus kardus durian lain di Istana," kata Rocky.
Baca Juga: Menkominfo Bertemu dengan Menteri Media Massa Sri Lanka Bicarakan Upaya Melawan Infodemi
Terkait kardus durian, Cak Imin disebut-sebut menerima jatah kasus suap DPID Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tahun 2011, sebesar Rp1,5 miliar. Dana suap itu dimasukkan ke dalam kardus durian, maka kasus ini ramai disebut skandal kardus durian. Namun Cak Imin membantah menerima dana tersebut.