Dokter Eva Tanggapi Polisi Ancam Bubarkan Demo Mahasiswa karena Tak Izin: Aspirasi Adalah Hak Setiap Rakyat

- 9 April 2022, 05:30 WIB
Dokter Eva Sri Diana Chaniago tanggapi demo mahasiswa yang disebut belum mempunyai izin dan terancan dibubarkan.
Dokter Eva Sri Diana Chaniago tanggapi demo mahasiswa yang disebut belum mempunyai izin dan terancan dibubarkan. /Foto: Twitter/@_Sridiana_3va/

SEPUTARTANGSEL.COM - Ramai di media sosial flyer ajakan demo pada Senin 11 April 2022 di kawasan Istana Negara, Jakarta.

Aksi unjuk rasa yang disebut sebagai demo mahasiswa ini akan mengangkat beberapa kekecewaan terhadap pemerintah. Isu ketahanan pangan, harga minyak goreng yang tinggi, kelangkaan BBM, hingga penundaan Pemilu 2024 akan menjadi pembahasan utama.

Namun, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, pihaknya belum menerima surat permohonan izin demo mahasiswa atau kelompok lain. Menurutnya, ada undang-undang yang harus ditaati dalam menyampaikan pendapat di depan umum.

Baca Juga: Harga Pertamax Naik Jadi Rp12.500 per Liter, Ramai Antrean di SPBU Tangsel, Netizen: Kok Antri? Demo Dong!

"Prosedur tersebut diatur dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Apabila hal tersebut tidak terpenuhi, maka pihak kepolisian bisa membubarkan aksi demo tersebut," tutur Zulpan sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara, Jumat 8 April 2022.

Dokter Spesialis Paru-Paru yang bernama lengkap Dokter Eva Sri Diana Chaniago menanggapi demo mahasiswa yang dinilai belum berizin dan terancam dibubarkan polisi. Menurutnya, menyampaikan aspirasi adalah hak setiap rakyat Indonesia.

"Menyampaikan aspirasi adalah hak setiap rakyat Indonesia sbg negara yang menjunjung demokrasi," ujar Dokter Eva dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @_Sridiana_3va, Sabtu 9 April 2022.

Dalam cuitan yang sama, Dokter Eva menjelaskan, alasan rakyat sampai turun ke jalan. Jika penguasa tidak berbenah, kekacauan sulit dihindari.

Baca Juga: Tagar Mahasiswa Melawan Trending di Twitter, Aksi Demo BEM SI Tak Mau Masuk Istana

"Jika rakyat sampai turun ke jalan, artinya penguasa tidak lagi dipercaya. Jalur komunikasi buntu. Jika peguasa tidak berbenah diri, maka kekacauan sulit dihindari," terang Dokter Eva.

Netizen yang menuliskan komentar atas cuitan Dokter Eva setuju dengan demo mahasiswa dan berbagai kelompok pendukung lain yang rencana diadakan 11 April 2022.

"Zona nyaman demokrasi adalah jalanan, karena kalau di kursi empuk namanya silaturahim. Adeemm Akhirnya aspirasi jadi aspirasa .. kira2 begitulah ..," kata @Adheru09.

"Saatnya bergerak dan bertindak sebelum terlambat. 11 April 2022 kita ukir sejarah baru," seru @Ramadan57321196.

Beberapa dari mereka juga ikut memberi tanggapan tentang izin demo.

Baca Juga: Politisi ZA Effendy Apresiasi Demo BEM SI yang Tolak Penundaan Pemilu

"Aparat Keamanan Negara sekarang banyak over acting. Slogan mengayomi dan melayani kini hilang. Jadi musuh rakyat yang menjilat kepada penguasa. Demokrasi dibunuh di Negara yang katanya Republik," ujar @DuciDicaprio_76.

"Demo berijin ntar yg ada g dikasih.. palg agendanya serem banget, turunin boneka..," ungkap @handajani.***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini