Jokowi Dinilai Tak Punya Nyali Reshuffle Kabinet karena Utang Budi, Rizal Ramli: Padahal Rakyat Semakin Susah

- 7 April 2022, 12:55 WIB
Rizal Ramli menilai Presiden Jokowi tidak memiliki nyali untuk melakukan reshuffle kabinet.
Rizal Ramli menilai Presiden Jokowi tidak memiliki nyali untuk melakukan reshuffle kabinet. /Foto: Tangkap layar YouTube/ Fadli Zon Official//

SEPUTARTANGSEL.COM - Ekonom senior, Rizal Ramli ikut buka suara terkait keberanian Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam melakukan reshuffle kabinet.

Rizal Ramli mengungkapkan, di seluruh dunia, pemerintah yang tidak baik dan bermasalah akan melakukan reshuffle untuk memperbaiki kinerjanya.

Namun, Rizal Ramli menilai Jokowi tidak memiliki nyali untuk melakukan reshuffle kabinet.

Baca Juga: Sindir Pidato Kampanye 2019 'Tak Punya Beban', Rizal Ramli: Ternyata Utang Budinya Banyak Banget ke Oligarki!

Hal itu diungkapkan oleh Rizal Ramli melalui cuitan di akun Twitter @RamliRizal pada Kamis, 7 April 2022.

"Di seluruh dunia, pemerintah yg tidak becus dan bermasalah, lakukan reshuffle kabinet untuk perbaiki kinerja. Tapi @jokowi tidak punya nyali," kata Rizal Ramli.

Menurut mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman tersebut, tidak punyanya nyali Jokowi untuk me-reshuffle kabinet dikarenakan sudah terikat penuh dalam utang budi.

Padahal, Rizal Ramli menilai kehidupan masyarakat semakin susah. Dia mengatakan bila akhirnya tidak enak, maka memang sudah waktunya.

Baca Juga: Jokowi Akan Beri BLT Minyak Goreng Rp300 Ribu, Rizal Ramli: Banyakan Gimmick, Lebih Baik Stabilkan Harga

"Sudah penuh tali-menali utang budi Padahal rakyat semakin susah. Yo wis,, kalau buntutnya ndak enak, wis wayahe," ucapnya.

Sebagai informasi, harga berbagai komoditas di Indonesia mulai mengalami kenaikan dalam beberapa waktu belakangan.

Pada awal Januari 2022, minyak goreng mulai mengalami kelangkaan. Bahkan, harganya saat ini melonjak tinggi.

Tak hanya itu, pemerintah juga resmi menaikkan harga BBM Pertamax dari yang semula Rp9.000 per liter menjadi Rp12.500 per liter. Akibatnya, saat ini Pertalite dan Solar mulai mengalami kelangkaan.

Baca Juga: Tagar 'Good Bye Jokowi' Trending di Twitter, Netizen Tolak Perpanjangan Jabatan Jokowi 3 Periode

Selain itu, pada awal April 2022, pemerintah resmi menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 11 persen dari yang semula 10 persen.

Hal tersebut mengakibatkan pada naiknya berbagai komoditas lainnya yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat.***

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x