SEPUTARTANGSEL.COM- Sanksi pemecatan dokter Terawan Agus Putranto dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) masih menjadi perdebatan publik.
Beberapa pejabat memberikan testimoni mengenai terapi yang dilakukan dokter Terawan, mengaku merasakan manfaatnya.
Meski begitu dokter Eva Sri Diana Chaniago, dokter yang juga aktivis kesehatan melalui akun twitternya @__Sridiana_3va tetap memberikan dukungan pada keputusan IDI.
Ia mengemukakan alasannya dengan mengunggah video penjelasan yang dilakukan oleh dokter Gregory Budiman, MBiomed.
"Sahabat, sedikit gambaran mengenai kasus dr TAP. Jadi jangan ngegas dulu kalau nda paham ya #WeStandWithIDI," cuitan Eva Sri Diana pada Rabu, 6 April 2022.
Dalam video yang diunggah Eva Sri Diana Chaniago, dokter Gregory Budiman menjelaskan, perbedaan pengobatan cuci otak yang dimiliki dokter Terawan dengan terapi konvalesens milik dokter Monica.
Dokter Monica yang menggagas terapi plasma konvalesens, langsung berkoordinasi dengan perhimpunan ahli dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Sedangkan dokter Terawan tidak," kata dokter Gregory Budiman melalui akun TikTok.