Meski demikian, hal tersebut telah dibantah penceramah yang akrab disapa UAS itu.
Ia mengatakan, masuknya dirinya dalam daftar penceramah radikal sudah dikonfirmasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai berita bohong.
Karenanya, UAS mengingatkan agar masyarakat tak mudah percaya berita hoax. Hal itu ia sampaikan melalui kanal YouTube Karni Ilyas Club.
Ia menilai, orang-orang yang mengajak menjalani syariat Islam, termasuk mendengarkan ceramah tidaklah radikal.
Menurutnya radikal saat ini lebih tepat disematkan kepada pemerintah yang membuat bahan pokok langka dan mahal.***