Bagaimana Hukum Mencintai Istri atau Suami Orang Lain? Begini Kata Ustadz Abdul Somad

- 26 Januari 2022, 17:00 WIB
Pendakwah, Ustadz Abdul Somad menjelaskan mengenai hukum mencintai istri atau suami orang lain.
Pendakwah, Ustadz Abdul Somad menjelaskan mengenai hukum mencintai istri atau suami orang lain. /Tangkap layar YouTube.com/Ustadz Abdul Somad Official

SEPUTARTANGSEL.COM - Pendakwah, Ustadz Abdul Somad menjelaskan mengenai hukum mencintai istri atau suami orang lain.

Ustadz Abdul Somad menyampaikan bahwa dalam menjalani hidup, seseorang dihadapkan pada pilihan dan keterpaksaan, termasuk dalam hal mencintai dan dicintai.

Menurut Ustadz Abdul Somad, cinta bukanlah sebuah pilihan, melainkan sebuah keterpaksaan.

Baca Juga: Perempuan Jadi Incaran Setan Saat Haid atau Menstruasi, Lakukan Ini Tuk Lindungi Diri Kata Ustadz Abdul Somad

Ketika cinta menjadi rasional, Ustadz Abdul Somad menjelaskan, artinya orang tersebut tidak benar-benar cinta. Oleh karena itu, terkadang ketika seseorang mencintai orang lain, orang tersebut tidak pernah tahu alasannya.

Lalu, bagaimana hukumnya bila cinta yang merupakan keterpaksaan itu datang kepada seseorang dan membuatnya mencintai istri atau suami orang lain?

Dilansir SeputarTangsel.Com dari sebuah video yang diunggah di kanal YouTube DENJAYA pada 2 Maret 2019, begini penjelasan dari Ustadz Abdul Somad.

Pendakwah yang akrab disapa UAS itu mengungkapkan hukum mencintai istri atau suami orang lain tidak berdosa karena cinta merupakan sebuah keterpaksaan yang tumbuh dalam diri seseorang.

Baca Juga: Bagaimana Hukumnya Bila Tetap Sholat Saat Terjadi Gempa Bumi? Begini Kata Ustadz Abdul Somad

"Cinta tidak bisa memilih, ketika kita cinta dengan orang apakah berdosa? Tidak. Karena rasa itu tumbuh di dalam, suka tidak dosa," kata UAS.

Namun, UAS mengungkapkan ketika rasa cinta terhadap istri atau suami orang lain itu berubah menjadi sebuah tindakan, maka hukumnya menjadi dosa.

Tindakan tersebut misalnya mendekati istri atau suami orang lain, meminta nomor teleponnya, dan tindakan lainnya.

"Ketika dia berubah menjadi action baru berdosa. Suka kita dengan orang tak dosa, tapi ketika kita dekati, minta nomor hapenya baru dosa," ungkapnya.

Baca Juga: Wali Kota Bandung Oded M Danial Wafat, Ustadz Abdul Somad Ungkap Kelebihan Meninggal di Hari Jumat

Lebih lanjut, UAS mengingatkan akan lebih baik rasa cinta terhadap istri atau suami orang lain itu dibuang karena merupakan bagian dari ujian.

Menurutnya, ketika ada rasa cinta terhadap istri atau suami orang lain, maka haruslah ditekan, tidak dituruti. Pasalnya, upaya menekan rasa tersebut merupakan bagian dari nilai jihad terhadap hawa nafsu.

"Makanya, kalau ada bibit-bibit rasa itu di dalam, tekanlah dia, jangan lagi pandang, jangan lagi dipeturutkan. Karena itulah nilai jihad, bukan jihad berdarah-darah melawan Belanda, tapi jihad hawa nafsu yang justru jauh lebih besar," pungkasnya.***

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini

x