KH Miftachul Akhyar Mundur dari Ketua Umum MUI, Ini Alasannya

- 10 Maret 2022, 06:59 WIB
Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar memilih mundur dari Ketua Umum MUI
Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar memilih mundur dari Ketua Umum MUI /Dok. mui.or.id/

SEPUTARTANGSEL.COM - Rais Aam (pimpinan tertinggi) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar, mengumumkan telah mengundurkan diri menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).

KH Miftachul Akhyar mengirimkan surat pengunduran diri dari jabatan beberapa waktu lalu.

Demikian penjelasan KH Miftachul Akhyar, ketika memberikan pengarahan dalam Rapat Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah PBNU di Kampus Unusia Parung, Bogor, Jawa Barat, Rabu sore, 9 Maret 2022.

Baca Juga: Innalillahi, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Berduka Atas Meninggalnya Putri KH. Miftachul Akhyar

Ketika ahlul halli wal aqdi (Ahwa) Muktamar ke-34, NU menyetujui penetapan KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam.

"Kemudian Ada usulan agar saya tidak merangkap jabatan. Saya langsung menjawab sami'na wa atha'na (kami dengarkan dan kami patuhi)," kata KH Miftachul Akhyar dikutip SeputarTangsel.Com dari laman resmi NU pada Kamis, 10 Maret 2022.

Setelah menjadi Rais Aam PBNU ada pihak yang meminta KH Miftachul Akhyar untuk merangkap jabatan menjadi Ketum MUI. Dia pun langsung mematuhi hal tersebut.

"Jawaban itu bukan karena tekanan," kata Kiai Miftachul.

Baca Juga: Kapolri Listyo Sigit Lanjutkan Silaturahmi Ulama ke Ketua MUI Miftachul Akhyar

KH Miftachul Akhyar menceritakan proses pemilihan dirinya menjadi Ketua Umum MUI pada akhir November 2020.

Hampir dua tahun sebelumnya, kata Kiai Miftah, dirinya dirayu dan diyakinkan untuk bersedia menjadi Ketua Umum MUI.

"Semula saya keberatan, tapi kemudian saya takut menjadi orang pertama yang berbuat 'bid'ah' di dalam NU. Karena selama ini Rais Aam PBNU selalu menjabat Ketua Umum MUI," tuturnya.

Baca Juga: Ibadah Haji Melalui Metaverse, Begini Kata Ketua MUI

Sementara itu, Ketua Badan Pembinaan dan Pengembangan Organisasi MUI, KH Salahuddin Al-Aiyub membenarkan pihaknya telah menerima surat pengunduran diri dari KH Miftachul Akhyar.

Katib Syuriyah PBNU yang juga Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh menyatakan sangat menghormati keputusan Rais Aam dan akan mengonsolidasikan dalam aturan organsasi di MUI.

"Saya sebagai santri sangat menjunjung tinggi keputusan Kiai Miftah, dan akan mengonsolidasikan sesuai mekanisme organisasi," ujarnya.

PBNU menjelaskan telah mengadakan rapat gabungan untuk menetapkan berbagai program kerja, pembidangan masing-masing pengurus, dan penyusunan tiga badan khusus, pada Rabu kemarin.

Tiga badan khusus itu adalah Badan Pengembangan Administrasi Keorganisasian dan Kader, Badan Pengembangan Jaringan Internasional, dan Badan Inovasi Strategis.***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini