Anies Dinilai Gagal Rebut Suara Pendukung Kecewa Jokowi dan Pemilih Islam, Refly Harun: Survei Itu Tergantung

- 7 Maret 2022, 12:56 WIB
Anies Baswedan dinilai gagal rebut suara pendukung kecewa Jokowi dan pemilih Islam
Anies Baswedan dinilai gagal rebut suara pendukung kecewa Jokowi dan pemilih Islam /Tangkapan layar YouTube/ Anies Baswedan/

"Suara-suara masih terpecah kemana-mana karena belum consolidated. Dan kadang-kadang justru orang-orang intelektual menyembunyikan pilihannya atau memang belum menentukan pilihannya. Jadi mereka barangkali ingin lihat dulu nanti siapa yang benar-benar menjadi calon presiden dan yang kedua adalah bagaimana kapasitas dan kapabilitas calon yang dimaksud, dan yang paling penting adalah faktor presidential threshold juga," kata Refly Harun, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Refly Harun pada Senin, 7 Maret 2022.

Refly Harun mengatakan, hasil survei tidak dapat menjamin keunggulan salah satu tokoh.

"Memang survei-survei itu tergantung tahap awalnya ya. Jadi kita tidak bisa mengatakan ini sudah pasti unggul dan lain sebagainya. Tapi memang selalu tiga besar itu ya munculnya Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto," ujarnya.

Meski menurutnya jalan menuju Pilpres 2024 masih panjang, tetapi ia berharap agar tercipta genuine presidential election.

Baca Juga: Anies Baswedan Usulkan Hans Bague Jassin Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional dari Gorontalo

"Jangan sampai kemudian election-nya itu main-main atau pemenangnya sudah ditentukan," tegasnya.

Lebih lanjut, ia menilai Anies Baswedan merupakan satu-satunya tokoh yang dipersepsikan berada di luar kekuatan mainstream, yang masuk bursa elektabilitas capres 2024.

Ia menuturkan, meski Gatot Nurmantyo dan Rizal Ramli juga berada di luar lingkaran politik istana, tetapi secara elektabilitas mereka berada di garis pinggir yang sulit mendapatkan slot pencalonan apabila presidential threshold masih diterapkan.

Baca Juga: Anies Baswedan: Perlu Infrastruktur Transportasi Tambahan Untuk Pantai Maju dan Pantai Kita

Selain itu ada pula Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Meski demikian, ia berpendapat politik Partai Demokrat masih terlalu lebar.

Halaman:

Editor: H Prastya


Tags

Terkait

Terkini