SEPUTARTANGSEL.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara di tengah ramainya usulan penundaan Pemilu 2024 hingga perpanjangan masa jabatan presiden.
Jokowi mengatakan, dirinya tak bisa melarang usulan yang dilayangkan sejumlah pimpinan partai politik dan menteri di kabinetnya.
Menurut Jokowi, usulan penundaan Pemilu 2024 merupakan bagian dari demokrasi.
Baca Juga: Demokrat Bongkar Tokoh di Balik Wacana Tunda Pemilu 2024: Ada Ruhut Sitompul hingga Luhut Pandjaitan
Meski begitu, Jokowi menegaskan dirinya tetap patuh dan taat kepada konstitusi, yakni Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) 1945.
Menanggapi hal ini, mantan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin ikut berkomentar.
Melalui akun medi sosialnya, Lukman Hakim Saifuddin mengajak publik untuk mendoakan Jokowi.
Lukman Hakim Saifuddin berharap, orang nomor satu di Indonesia itu konsisten dalam menjalankan konstitusi dengan tidak menunda Pemilu dan mengakhiri masa jabatannya dengan bermartabat.
"Mari terus doakan, dukung, dan jaga Pak Jokowi sebagai Presiden kita untuk selalu konsisten menaati konstitusi dengan tak menunda Pemilu, agar kelak mengakhiri masa baktinya dengan mulia bermartabat secara husnul khatimah..," kata Lukman Hakim Saifuddin, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @lukmansaifuddin pada Minggu, 6 Maret 2022.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah pimpinan partai politik mengusulkan penundaan Pemilu 2024.
Mereka adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.
Selain ketiga pimpinan partai politik itu, Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia juga mengatakan hal senada.
Menurut Bahlil Lahadalia, para pelaku usaha ingin agar Pemilu 2024 ditunda.
Pasalnya, mereka tak ingin diganggu dengan urusan politik karena masih dalam tahap pemulihan akibat pandemi Covid-19.***