Belajar dari Pilpres Ukraina, Hendri Satrio: Presiden Boleh Populer dan Merakyat Tapi Isi Kepala Penting

- 3 Maret 2022, 20:00 WIB
Pakar Komunikasi Politik, Hendri Satrio mengatakan Indonesia bisa belajar dari pemilihan Presiden Ukraina.
Pakar Komunikasi Politik, Hendri Satrio mengatakan Indonesia bisa belajar dari pemilihan Presiden Ukraina. /Instagram/@hendri.satrio /

SEPUTARTANGSEL.COM - Pakar Komunikasi Politik, Hendri Satrio memberi tanggapan tentang Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Hendri Satrio menanggapi pemilihan presiden (pilpres) Ukraina hingga terpilihnya Volodymyr Zelensky  .

Menurut Hendri Satrio, orang Indonesia bisa belajar dari pilpres Ukraina. 

Baca Juga: Rusia Serang Ukraina, China Tak Ikut Jatuhkan Sanksi Perbankan

Rakyat bisa saja memilih seseorang yang populer, lucu, dan merakyat. Namun, jangan lupa memilih Presiden yang mempunyai isi kepada dan pengetahuan luas.

"Paling tidak kita bisa belajar dari pemilihan presiden di Ukraina. Presiden boleh populer, boleh lucu, boleh merakyat, tapi yang terpenting adalah isi kepala dan pengetahuan politiknya yang luas," ujar Hendri Satrio sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @satriohendri, Kamis 3 Maret 2022.

Netizen menanggapi baik pernyataan Hendri Satrio yang menjadikan pemilihan Presiden Ukraina sebagai pembelajaran. Presiden tidak cukup hanya merakyat saja, tetap harus juga mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas.

"Betul mas...Presiden tidak cukup dg merakyat aja. Pelajaran bagi kita rakyat Indonesia," kata @belokkan.

"Mungkin di 2024 kita sdh punya pemimpin yg isi kepala dan pengetahuan politiknya yg luas. Kapasitas seorang Presiden kan mestinya di atas rata-rata. Presiden hrs lbh cerdas dan cerdik dari pembantunya, karena ia yg akan mengendalikannya," ucap @Tano_AWJ.

Baca Juga: Pengungsi Suriah Sebut Eropa Lakukan Standar Ganda: Ukraina Diterima Semua Negara, Kami Masih Ditenda

Selain komentar senada di atas, beberapa netizen mengomentari Presiden Ukraina. Presiden dinilai tidak berdialog untuk menghindari perang. 

"Rela mengorban nyawa rakyatnya jg negri yg hancur lebur demi ambisi popularitas politiknya. Sadis dan tdk bermoral. Mestinya jauh sblm perang bisa dialog untuk win win," sebut @DeddyKusdedi3.

"Aggree, karena kebodohannya sehingga menyebabkan banyak warga Ukraina yg harus kehilangan nyawa, kehilangan keluarga, saudara serta tempat tinggal. Apakah hal serupa bisa terjadi di negeri ini????" tambah @AntiRibaPropert.

Baca Juga: Gus Umar Heran Banyak yang Dukung Ukraina Dibandingkan Palestina: Kekerasan Atas Nama Apapun Mestinya Dilawan

Sebelumnya Presiden Ukraina adalah seorang aktor komedi. Dia sering memainkan kata lucu dan sindiran satire kepada pemerintah melalui komedi. 

Berkat hal tersebut, popularitas Volodymyr Zelensky meningkat. Pada pemilihan Presiden dia menang telak dengan suara 73% dari Presiden petahana, Petro Poroshenko. *** 

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini