Network
SEPUTARTANGSEL.COM – Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi memberikan ucapan selamat memperingati Hari Isra Miraj 1443 Hijriah kepada seluruh umat muslim di Indonesia.
Melalui akun Instagram @jokowi pada Senin, 28 Februari 2022, presiden mengunggah sebuah gambar animasi yang menunjukkan orang-orang memakai masker sedang membawa obor di malam penuh bintang dan disinari cahaya terang bulan.
Dalam video animasi itu Presiden Jokowi menuliskan ‘Selamat Memperingati Isra Miraj 1443 H’.
Baca Juga: Ternyata Ini Maksud Allah Memperjalankan Nabi Muhammad SAW dalam Isra Miraj
Sementara itu di dalam captionnya, Jokowi menuliskan bahwa kehidupan dunia memang penuh dengan ketidakpastian, disrupsi, juga tantangan.
"Selamat memperingati hari Isra Miraj untuk semua umat muslim," tulis Jokowi dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Instagram @jokowi pada Senin, 28 Februari 2022.
"Kehidupan dunia memang penuh dengan ketidakpastian, disrupsi, juga tantangan," lanjutnya.
Baca Juga: Pilar Saga Ichsan: Maulid Nabi jadi Momentum Penting Umat Islam
Namun, menurut Jokowi ada satu yang pasti, yakni tetap berjalan ke arah cahaya yang terang benderang dan kehidupan yang lebih maju.
"Akan tetapi ada satu yang pasti: kita tetap berjalan ke arah cahaya yang terang benderang dan kehidupan yang lebih maju," jelasnya.
Sebagai informasi, Isra Miraj adalah perjalanan satu malam Nabi Muhammad SAW yang ditemani oleh Malaikat Jibril dari Masjidil Haram, Mekkah menuju ke Masjidil Aqsa, Yerusalem lalu naik ke Sidratul Muntaha atau langit ketujuh untuk mendapatkan perintah sholat lima waktu oleh Allah SWT.
Baca Juga: Kapan Pertama Kali Maulid Nabi Muhammad SAW Diperingati? Ini Sejarahnya
Isra Miraj jatuh pada tanggal 27 Rajab atau bertepatan dengan tanggal 28 Februari 2022.
Di hari penting dalam kalender Islam tersebut, selain perbanyak berdoa dan amal baik, biasanya umat muslim juga saling memberikan ucapan Isra Miraj 2022.
Diketahui, Isra Miraj terjadi pada saat Nabi Muhammad SAW dihadapkan pada cobaan dan kesengsaraan.
Emosinya diuji dengan meninggalnya dua orang yang paling dicintai dalam hidupnya. Itu adalah tahun yang dikenal sebagai 'Am al-Huzun atau Tahun Kesedihan.
Nabi SAW juga disakiti secara fisik dan ditolak secara emosional saat menyebarkan agama Islam. Meski demikian, sebagai Nabi Pengasih dan Penyayang, Rasulullah SAW memaafkan mereka.***
