Bappenas: Gas Bumi Jadi Andalan Energi Masa Depan

- 22 Februari 2022, 09:23 WIB
Ilustrasi Foto: Pengembangan minyak dan gas bumi (migas) laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD)
Ilustrasi Foto: Pengembangan minyak dan gas bumi (migas) laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD) /dok. Kementrian ESDM

SEPUTARTANGSEL.COM - Gas bumi dapat dimanfaatkan untuk menjadi sumber-sumber energi terbarukan yang dapat bermanfaat di masa depan.

Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas, Arifin Rudiyanto mengatakan, bahwa gas bumi dikenal sebagai energi yang memiliki efisiensi pembakaran sangat baik. Gas bumi akan menjadi jembatan transisi energi.

Efesiensi pembakaran gas bumi yang baik menjadikan gas bumi sebagai energi bersih, ramah lingkungan dan lebih murah apabila dibandingkan dengan minyak bumi. Demikian disampaikan Arifin dalam
ajang Energy Exchange Forum (EEF) 2022 yang digelar oleh PT Pertamina Gas (Pertagas), Subholding Gas PT Pertamina (Persero), secara online di Jakarta.

Baca Juga: Ketua Umum KNPI Haris Pertama Diserang Orang Tak Dikenal Umumkan Akan Tetap ke Sidang Ferdinand Hutahaean

"Gas bumi dikenal sebagai energi yang memiliki efisiensi pembakaran sangat baik, bersih, ramah lingkungan dan lebih murah apabila dibandingkan dengan minyak bumi," jelas Arifin dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara, Selasa 22 Februari 2022.

Menurut Arifin, transisi energi dari penggunaan bahan bakar fosil ke energi terbarukan memiliki peran sangat penting dalam mencapai net zero emission yang menjadi strategi jangka panjang dan kebijakan transisi energi di Indonesia.

Pada pertama pelaksanaan EEF 2022, Pertagas menghadirkan empat pembicara utama sebagai narasumber. Selain Arifin, ada Deputi III Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi Kemenko Perekonomian, Montty Girianna, serta Lenita Tobing dan Asheesh Sastry dari Boston Consulting Group.

Baca Juga: Perbandingan Covid-19 Varian Omicron dan Delta, Mana yang Lebih Berbahaya Bagi Anak?

Senada dengan Arifin, Montty Giriana juga memaparkan pemanfaatan gas bumi sebagai energi transisi.

"Pemanfaatan natural gas sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mengurangi efek rumah kaca. Transisi energi adalah suatu yang harus dilakukan karena secara global arah penggunaan energi menuju ke arah energi dengan low emission. Pertagas dapat terus melaksanakan perannya dalam transisi energi dengan meningkatkan pengembangan sarana dan prasarana serta teknologi seperti CNG, LNG dan elpiji," ungkap Montty.

Pemanfaatan gas bumi sebagai energi transisi juga sudah dilakukan di beberapa negara lain. Hal ini dibuktikan dengan adanya data kenaikan permintaan gas bumi pada Energy Global Demand yang disampaikan oleh Lenita Tobing dan Asheesh Sastry. Perkiraan demand gas bumi secara global memiliki tren positif hingga 2040.

Baca Juga: Khalid Basalamah Diduga Dijadikan Wayang di Ponpes Gus Miftah, Roy Suryo Protes: Pelaporan ke Aparat Hukum...

EEF 2022 yang mengusung tema Energizing Natural Gas as Solution for Energy Transition Through Synergy, Innovation and Technology Adaptation dihadiri Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) M Haryo Yunianto dan dibuka Direktur Utama Pertagas Wiko Migantoro.

Dalam sambutannya, Wiko menyampaikan bahwa ajang EEF dilakukan Pertagas setiap tahun bertujuan sebagai wadah untuk sharing knowledge serta sinergi di lingkungan Subholding Gas. Ini adalah kali ketiga Pertagas menyelenggarakan EEF.

"Pada EEF tahun ini, jumlah materi mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan antusiasme dan semangat kita bersama untuk tumbuh bersinergi dalam rangka mewujudkan visi dan misi Subholding Gas," ujar Wiko.

Baca Juga: Haris Pertama Diserang Orang Tak Dikenal, Hidayat Nur Wahid: Tangkap Pelaku, untuk Berikan Rasa Aman Warga

Pada EEF hari pertama lebih dari 500 orang peserta bergabung secara daring di acara ini. Melalui EEF diharapkan Perwira Subholding Gas dapat memperoleh wawasan yang lebih mendalam dan mampu berperan aktif dalam program transisi energi di Indonesia.***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini