Satu Orang Demonstran Tolak Tambang di Parigi Moutong Tewas Tertembak, Kapolda Sulteng Angkat Suara

- 14 Februari 2022, 08:25 WIB
Ilustrasi korban tewas tertembak dalam aksi unjuk di Kabupaten Parigi Moutong.
Ilustrasi korban tewas tertembak dalam aksi unjuk di Kabupaten Parigi Moutong. /Foto: PIXABAY/ geralt/

Menurut kepolisian, blokade jalan saat aksi unjuk rasa perlu ditertibkan karena mengganggu arus lalu lintas sekaligus menjadi jalur perlintasan sentral penghubung antarprovinsi, yang mana aksi unjuk rasa ini sudah dilaksanakan tiga kali.

"Kapolres telah mengimbau demonstran sebanyak empat kali. Penutupan jalan dilakukan massa aksi sejak pukul 12.00-24.00 WITA yang berujung pada penindakan," ujarnya.

Baca Juga: Disebut Anton Sanjoyo Gunakan Sistem Bubble Bohongan, Humas PBSI: Saya Tersinggung

Lebih lanjut, Rudy Sufhariadi menegaskan bahwa dia akan menuntaskan persoalan yang menimbulkan gejolak di tengah masyarakat, termasuk warga yang meninggal dunia karena tertembak dalam demonstrasi tersebut dan terhadap siapa yang membawa masyarakat menutup jalan.

"Situasi terkini sudah kondusif, dan arus lalu lintas sudah terkendali," pungkasnya.

Sebelumnya, unjuk rasa yang dilakukan atas nama Aliansi Rakyat Tani (Arti) Koalisi Gerak Tambang itu menuntut Pemerintah Sulteng menutup tambang emas milik PT Trio Kencana yang memiliki lahan konsesi di Kecamatan Kasimbar, Toribulu, dan Tinombo Selatan.

Baca Juga: Giring Ganesha Kritisi JHT: Kiranya Ibu Menaker Bisa Review, Netizen: Kurang Lantang, Bosss

Masa aksi bergerak sejak pukul 09.00 WITA hingga malam. Namun aksi itu dianggap mengganggu ketertiban lalu lintas.

Oleh karena itu, pihak kepolisian setempat membubarkan paksa demonstran hingga pukul 24.00 WITA.***

Halaman:

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini

x