Network
SEPUTARTANGSEL.COM- Anggota Komisi III DPR RI yang mengunjungi Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah melakukan pertemuan dengan masyarakat dan Pemprov Jateng serta Polda Jateng.
Dalam kunjungna tersebut salah satu anggota Komisi III yang turut dalam pertemuan tersebut, Hinca Pandjaitan mengungkap hasil pertemuan dengan Pemprov Jateng dan Polda Jateng.
Melalui akun media sosialnya, Hinca menyebut terjadinya perlawanan masyarakat terhadap Polisi dan petugas Pengukur dari BPN di Desa Wadas disebabkan macetnya sosialisasi.
Melalui akun twitternya HincaPandjaitanXIII @hincapandjaitan menyebut komunikasi dan sosialisasi selama ini macet dan tidak tuntas.
Sehingga untuk menangani masalah yang terjadi diperlukan dialog yang humanis antara Pemerintah dan masyarakat.
"Pemerintah Propinsi Jateng akan segera berdialog dan mendengarkan suara masyarakat," kata Hinca Pandjaitan pada Jumat, 11 Februari 2022.
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Kementerian PUPR dan Kanwil BPN Jawa Tengah harus segera turun lagi berdialog dan menjelaskan ke masyarakat secara utuh programnya.
"BBWS Kementerian PUPR dan Kanwil BPN Jateng harus menjelaskan sampai masyarakat dapat memahaminya dan suara mereka didengarkan dengan seksama tanpa prasangka," kata Hinca.
Selain itu pihak Polda Jateng juga harus menangani masalah dengan humanis dalam konsep Presisi.
"Mendahulukan konsep restorative justice yg berkearifan lokal," tambah Hinca Pandjaitan.
Baca Juga: Jadwal BRI Liga 1 Hari Ini Jumat 11 Februari 2022, Ada Persikabo 1973 vs Persita Tangerang
Sebelumnya terjadi keributan dan perlawanan dari masyarakat Desa Wadas yang enggan tanahnya dijadikan tambang batu andesit pada Selasa, 8 Februari 2022.
Buntut dari perlawanan tersebut sebanyak 67 warga Desa Wadas diamankan di Polres Purworejo.
Akan tetapi setelah ramai di media sosial, akhirnya Polisi melepaskan kembali para warga yang menolak tambang di Wadas. ***
