"Jangan dikasih jabatan struktural gitu, pokoknya yang Ad hoc, yang sifatnya orang nggak ada yang mau, nah saya mau lah. Walaupun bukan soal uang ya, jadi bukan soal uang," tuturnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan pernah menolak mentah-mentah ketika ditawari jabatan sebagai Dirjen Bea Cukai dan Wakil Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) yang kini berubah nama menjadi Komite Ekonomi dan Industri Nasional.
Ia mengucapkan, tawaran tersebut datang ketika masa pemerintahan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Kalau saya jadi Dirjen Bea Cukai, saya cuma ngurusin ekspor-impor barang, cukainya dapat, kemudian cukai tembakau. Saya nggak bisa ngomong yang lain. Saya bukan tipe orang yang seperti itu," tegasnya.
Ia melihat tidak akan bisa mengimplementasikan ilmunya apabila terikat dengan institusi birokrat.
"Rezeki di tangan Tuhan lah," tukasnya.***