Ia menegaskan, apabila tradisi ilmu masih bersifat ekslusif pada kalangan terdidik, maka cara yang paling masif melawan fasisme di Tanah Air adalah dengan membangkitkan budaya-budaya Nusantara yang dimulai dari bahasa.
"Jika tradisi ilmu masih eksklusif (cuma di kalangan terdidik), maka yg paling masif utk bisa melawan fasisme (budaya) impor ini adalah pembangkitan budaya2 Nusantara.
Mulai dari mana?
BAHASA!
Seringlah berbahasa daerah dgn sesukumu (di luar acara resmi)," tegasnya.***