Giring Sindir Balik Anies Baswedan, Refly Harun Singgung Kasus Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep

- 19 Januari 2022, 07:50 WIB
Giring diduga sindir balik Anies Baswedan, sebut Oktober akan ada yang tumbang
Giring diduga sindir balik Anies Baswedan, sebut Oktober akan ada yang tumbang /Foto: Kolase Instagram/@aniesbaswedan/ @giring/

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha diduga sindir balik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Hal itu dilakukan Giring Ganesha usai Anies Baswedan mengundang band Nidji untuk melakukan uji coba sound system di Jakarta International Stadium (JIS0, Jakarta Utara pada Minggu, 16 Januari 2022.

Melalui akun Twitter pribadinya, Giring Ganesha meminta agar tidak mendengarkan suara sumbang karena Oktober akan ada yang tumbang.

Baca Juga: Giring Sebut Jangan Dengarkan Suara Sumbang, Oktober Ada yang Tumbang, Sindir Balik Anies Baswedan?

"Jangan kau dengarkan suara sumbang.

Oktober bakal ada yg tumbang.

Cepat-cepat lah kita tutup gerbang.

2024 Insya Allah Indonesia tidak akan masuk jurang," tulis Giring Ganesha melalui akun Twitter @Giring_Ganesha pada Senin, 17 Januari 2022.

Menanggapi hal ini, Pakar hukum tata negara Refly Harun mengaku senang memparodikan politik dan menjadikannya sebagai sesuatu yang menghibur.

Baca Juga: Anies Baswedan Disebut-sebut Serang Balik Giring, Rudi Valinka Hitung 'Head to Head' Keduanya

Menurut Refly Harun, politik harus menggembirakan masyarakat. Pasalnya, perbedaan pendapat merupakan hal yang biasa selama tujuannya adalah membuat Indonesia lebih baik.

"Yang kita lawan biasanya adalah orang yang bermaksud jahat dengan Republik ini. Misalnya koruptor, orang yang mengambil keuntungan dari jabatannya. Itu biasanya orang yang paling beraksi terhadap suara-suara kritis di masyarakat," kata Refly Harun, dikutip SeputarTangselCom dari kanal YouTube Refly Harun pada Rabu, 19 Januari 2022.

Refly Harun mengaku curiga apabila ada pejabat atau aparat penegak hukum yang reaktif terhadap suara kritis masyarakat.

Namun apabila pemimpin tersebut menerima kritik masyarakat, maka hal itu menunjukkan bahwa yang bersangkutan percaya diri dan tidak melakukan kesalahan apa-apa.

Baca Juga: Anies Baswedan Dinilai Serang Balik Giring, Pengamat Politik: Sulit Akur, Bahkan Sampai Kiamat Sekalipun

Refly Harun pun menyinggung terkait kedua anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) serta korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

"Misalnya Kaesang dan Gibran diadukan, tiba-tiba kebakaran jenggot. Nah justru persoalan," ujarnya.

Refly Harun menilai pelaporan Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep ke KPK sebagai hal yang biasa.

Pasalnya, yang dilaporkan merupakan anak penguasa sehingga aparat penegak hukum bisa bersikap netral.

Baca Juga: Anies Baswedan Nonton Nidji di JIS, Yunarto Wijaya: Ada Gubernur yang 'Ter-GIRING' Kritikan Ketum Partai Kecil

Ia pun membandingkan hal tersebut dengan kasus hukum Habib Rizieq Shihab dan Habib Bahar bin Smith yang menurutnya proses hukum keduanya berjalan tidak adil.

"Karena saya termasuk orang yang menganut sebuah model pemidanaan ya yang ultimatum remedium. Jangan mudah mempidanakan orang untuk hal-hal yang sebenarnya masih ranah berpedaan pendapat, ranah demokrasi, ranah yang bukan mala in se tapi cuma mala prohibita, yaitu sebuah kejahatan yang ada larangannya," tegasnya.

"Tapi kalau untuk koruptor, pembunuh, ya itu yang justru ditahan karena mereka orang-orang yang berbahaya dan sudah melanggar tertib sosial di masyarakat," sambungnya.

Menurutnya, hal tersebut lah yang seharusnya diperhatikan oleh masyarakat, khususnya aparat penegak hukum.***

Editor: H Prastya


Tags

Terkait

Terkini

x