Ridwan Kamil Sentil Arteria Dahlan: Searifnya Minta Maaf, Negeri Ini Lelah dengan Pertengkaran

- 18 Januari 2022, 20:34 WIB
Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan disentil Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan disarankan meminta maaf kepada masyarakat Sunda.
Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan disentil Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan disarankan meminta maaf kepada masyarakat Sunda. /Foto: Instagram @arteriadahlan/

SEPUTARTANGSEL.COM - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyentil politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlan.

Arteria Dahlan, kata Ridwan Kamil, searifnya meminta maaf kepada masyarakat Sunda atas pernyataannya di dalam rapat kerja Komisi III DPR RI dengan Jaksa Agung.

Dalam raker itu, Arteria Dahlan meminta Jaksa Agung mengganti salah satu Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) yang menggunakan bahasa Sunda di dalam rapat kerja.

Baca Juga: Ridwan Kamil Wawancara Satpam Soal Perubahan Warna Seragam, Netizen: Suami Saya Suka Sedih Direndahkan

"Searifnya Bang Arteria Dahlan meminta maaf kpd masyarakat #Sunda. Negeri ini sdh lelah dgn pertengkaran," kata Ridwan Kamil, dikutip SeputarTangsel.Com dari cuitannya di akun Twitter @ridwankamil, Selasa 18 Januari 2022 petang.

Menurut Ridwan Kamil, Nusantara kaya karena perbedaan, termasuk bahasa.

"Jika tdk nyaman silakan sampaikan keberatan, namun minta pemecatan jabatan menurut saya itu berlebihan. Mari Jaga persatuan," tandasnya.

Dalam siaran persnya, Ridwan Kamil pun menegaskan hal tersebut.

Baca Juga: Survei SMRC: Masyarakat Etnis Minang dan Sunda Paling Tidak Puas dengan Kinerja Presiden Jokowi

Menurutnya, jika Arteria Dahlan tidak minta maaf kepada masyarakat Sunda, pasti akan bereskalasi.

"Sebenarnya orang Sunda itu pemaaf ya, jadi saya berharap itu dilakukan," ujar Ridwan Kamil.

Arsitek yang akrab disapa Kang Emil itu menjelaskan, bahasa daerah biasanya diucapkan hanya pada momen tertentu seperti ucapan selamat, pembuka pidato atau penutup pidato, atau di tengah-tengah saat ada celetukan.

Baca Juga: Ridwan Kamil Pamer Lukisan Karya Pelukis Jalanan Bandung, Harga Jual 8 Kali Lipat di NFT OpenSea

"Makanya harus ditanya mana buktinya yang membuat tidak nyaman. Bayangan saya, kelihatannya tidak seperti yang disampaikan persepsinya seperti itu," katanya.

Bahasa daerah, kata dia, akan mewarnai penuturan dalam berbagai kesempatan yang mencirikan kekayaan dan keberagaman Indonesia.

"Makanya Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika itu mewakili semangat itu. Jadi kalau ada yang rasis seperti itu menurut saya harus diingatkan tentunya dengan baik-baik dululah," katanya.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini