Sejumlah netizen merespons positif cuitan Haedar Nashir dari akun bercentang birunya itu.
"Betul pak profesor Haedar Nashir lembaga pendidikan Muhammadiyah di Papua muridnya mayoritas katolik di NTT juga mayoritas katolik, semua bebas menuntut ilmu di Muhammadiyah," tulis @herdiman29
@airlanggakusum4 mencuit: "Sejarah telah menunjukkan klo yg suka mengadu domba ormas Islam adalah komunis (PKI)."
@p_priyambodo mencuit dengan memention @DivHumas_Polri dan @kemkominfo: "Semoga dilaknat orang yg membuat dan menyebar HOAX tersebut"
Baca Juga: Pasutri yang Mengaku Dianiaya Majikan di Bintaro, Melapor ke Polres Tangerang Selatan
Muhammadiyah adalah ormas Islam yang sejak kelahirannya dikenal giat mengembangkan lembaga-lembaga pendidikan.
Sekolah-sekolah yang didirikan Muhammadiyah dari tingkatan Bustanul Athfal (Taman Kanak-kanak) hingga Perguruan Tinggi tersebar di seluruh pelosok Indonesia.
Lembaga-lembaga pendidikan ini tak hanya menerima peserta didik dari kalangan keluarga besar Muhammadiyah atau kalangan yang beragama Islam.
Di beberapa tempat bahkan perguruan tinggi Muhammadiyah mayoritas mahasiswanya justru bukan dari kalangan pemeluk agama Islam.
Gambar dan statement yang beredar di media sosial tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan (hoax).
Selama ini hadirnya lembaga pendidikan, kesehatan, dan sosial Muhammadiyah untuk semua kelompok dan golongan, tidak terbatas pada suku, agama, dan kelompok tertentu. pic.twitter.com/Fm32gmwSqX— Haedar Nashir (@HaedarNs) March 6, 2020