Namun menurut Refly Harun, Anies Baswedan akan terancam apabila oligarki memborong seluruh partai politik.
"Memang Anies orang yang punya peluang, dan dia ancamannya adalah kalau oligarki ini, itu menghambat dia dengan cara membeli atau memborong semua partai politik. Nah itu sebenarnya yang tidak fair dalam politik Indonesia, yang bisa bakal terjadi," kata Refly Harun, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Refly Harun pada Senin, 10 Januari 2022.
Refly Harun mengatakan, sebenarnya mantan Rektor Universitas Paramadina itu memiliki peluang pada 2019 lalu, namun tidak memiliki tiket politik.
Karenanya, ia menilai Pilpres 2024 merupakan waktu yang matang untuk Anies Baswedan.
Baca Juga: Anies Baswedan Habis Masa Jabatanya Oktober 2022, Politisi PDIP Beri Sinyal Satu Nama
Meski saat itu usia Anies Baswedan sudah lebih matang daripada Jokowi saat mencalonkan diri sebagai capres pada Pilpres 2014 lalu, namun persiapannya dinilai lebih matang.
"Tetapi tentu persiapan Anies jauh lebih kuat, lebih matang ketimbang Presiden Jokowi ketika nyalon di 2014. Tantangannya tidak terlalu besar dibandingkan kondisi Anies saat ini," ujarnya.
Lebih lanjut, Alumni Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menuturkan, Anies kerap kali diserang dari berbagai sisi, termasuk Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan para pendukung Jokowi agar terjadi delegitimasi terhadap sosok Gubernur DKI Jakarta itu.
Menurutnya, hal tersebut tidak adil dalam politik. Refly mengaku, ia ingin melihat Anies untuk bertarung dengan tokoh politik lainnya agar mereka bisa membuktikan siapa yang terbaik.