Rocky Gerung Kritik Baliho Puan Maharani di Lokasi Bencana Erupsi Gunung Semeru, Bandingkan PDIP dengan FPI

- 30 Desember 2021, 07:13 WIB
Baliho Puan Maharani bertebaran di sepanjang lokasi bencana erupsi Gunung Semeru
Baliho Puan Maharani bertebaran di sepanjang lokasi bencana erupsi Gunung Semeru /Tangkapan layar twitter/@Pasifisstatee/

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di lokasi bencana erupsi Gunung Semeru mengundang banyak perhatian publik.

Selain masyarakat, sejumlah tokoh juga mengkritik baliho Puan Maharani. Mereka menganggap pemasangan baliho Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengabaikan perasaan para korban bencana.

Salah satu tokoh yang mengkritik baliho Puan Maharani adalah Pengamat politik Rocky Gerung.

Baca Juga: Puan Maharani Minta Pemerintah Kontrol Harga Bahan Pokok, Netizen Malah Gagal Fokus Sama Hal Ini

Rocky Gerung mengatakan, saat ini baliho merupakan bagian dari mobilisasi politik. Menurutnya, baliho memang sengaja dipasang untuk menyihir kesadaran manusia.

“Baliho itu kan dipasang dengan sengaja untuk menyihir kesadaran manusia, lain kalau kita bercakap-cakap. Bercakap-cakap timbul kesadaran baru. Tapi kalau baliho itu kan satu arah tuh, apalagi baliho itu politik,” kata Rocky Gerung, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Refly Harun pada Kamis, 30 Desember 2021.

“Sering kita bingung, ini orang siapa itu. Balihonya gede, padahal otaknya kecil. Sinyal itu sudah terbentuk di masyarakat,” lanjutnya.

Baca Juga: Puan Maharani Sebar 8.000 Paket Beras dan Sembako di Dapil X Jateng

Menurut Rocky Gerung, wajar apabila baliho Puan Maharani membuat masyarakat bertanya-tanya apakah ada relawan PDIP di lokasi bencana.

Mantan Dosen Filsafat Universitas Indonesia itu pun membandingkan PDIP dengan Front Pembela Islam (FPI).

“Berapa banyak misalnya kaos atau kemeja relawan PDIP yang terkena lumpur dibandingkan dengan jumlah kemeja FPI yang terkena lumpur? Kan itu yang ingin orang liat kan,” ujarnya.

Baca Juga: Puan Maharani Unggah Foto Mohammad Hatta Saat Pengakuan Kedaulatan Indonesia, Netizen: Kelihatan Cerdas

Ia menuturkan, baliho Puan Maharani justru memperburuk pencitraan karena tak ada relawan di lokasi bencana.

Salah seorang pendiri Setara Institute itu menyebut slogan yang ada di baliho Puan Maharani hanya mengutamakan seni, namun menghilangkan substansi.

Rocky menegaskan, dirinya bukan bermaksud nyinyir kepada anak Ketua Umum Megawati Soekarnoputri itu, melainkan untuk menjelaskan fungsi baliho.

Selain itu, dia mengimbau agar tidak memasang baliho kampanye di lokasi bencana. Menurutnya, itu akan mengundang kemarahan masyarakat.

Baca Juga: Baliho Puan Maharani Bertebaran di Lokasi Erupsi Semeru, Refly Harun: Kalau Uangnya Dikasih ke Penduduk, Bagus

"Mungkin ada anak muda dari PDIP yang betul-betul tergugah, lalu sama-sama bawa relawan, lalu pasang spanduk, baliho kecil. Kan lebih akrab lah, lebih kemana gitu. Ini jadi kasar kan akhirnya. Ya satu cukup lah di pintu masuk, ngapain di sepanjang jalan itu seolah-olah mau meyakinkan orang bahwa kami berduka? Duka cita itu bunga kecil sudah cukup," tuturnya.

Rocky mengatakan, semakin banyak baliho Puan dipasang, semakin turun elektabilitasnya.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

x