Sri Mulyani Klaim Penerimaan Pajak 2021 Lebih dari 100 Persen, Rocky Gerung: Supaya Jokowi Senang

- 29 Desember 2021, 16:27 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani klaim pencapaian penerimaan pajak 2021 lebih dari 100 persen
Menteri Keuangan Sri Mulyani klaim pencapaian penerimaan pajak 2021 lebih dari 100 persen /Instagram/@smindrawati

SEPUTARTANGSEL.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan, capaian penerimaan pajak hingga 26 Desember 2021 telah melampaui target dalam APBN 2021, yakni sekitar 100,19% atau sebesar Rp1.231,87 triliun.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Sri Mulyani dalam Rapat Pimpinan Nasional IV Direktorat Jenderal Pajak (DJP) di Kantor Pusat DJP pada Senin, 27 Desember 2021 lalu.

Karenanya, Sri Mulyani pun mengapresiasi kinerja DJP atas pencapaian tersebut.

Baca Juga: Pemerintah Akan Naikkan Tarif Cukai Hasil Tembakau Tahun Depan, Ini Kata Sri Mulyani

Sri Mulyani berterima kasih karena target penerimaan pajak di tengah pandemi Covid-19 bisa tercapai sebelum akhir tahun. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu bahkan menyebutnya sebagai hari yang bersejarah.

Menanggapi pernyataan Sri Mulyani, Pengamat politik Rocky Gerung pun ikut angkat suara.

Menurut Rocky Gerung, Sri Mulyani terlalu bergairah dalam membanggakan pencapaian diri sendiri.

Baca Juga: Anggaran MPR Dipangkas Minta Jokowi Pecat Menkeu, Klarifikasi Sri Mulyani dapat Dukungan Netizen

"Bu Sri Mulyani terlalu bergairah mengagung-agungkan prestasi sendiri. Jadi, saya bayangkan bahwa diatur sebetulnya dari rapat tahun lalu, 'Kita turunkan saja target pemasukan, supaya kalau masuk banyak kita anggap itu melampaui target tuh, supaya nanti Pak Jokowi senang'. Kira-kira begitu di pikiran Ibu Sri Mulyani kan," kata Rocky Gerung, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Rabu, 29 Desember 2021.

"Lalu timnya kasak-kusuk tuh, 'Bagaimana caranya ya?'. Oke, ketemu caranya. Apa caranya? Ya turunkan targetnya tuh," sambungnya.

Mantan Dosen Filsafat Universitas Indonesia itu memaparkan, pencapaian pajak merepresentasikan daya beli masyarakat.

Karenanya, Rocky pun mempertanyakan pencapaian pajak tersebut karena saat ini daya beli masyarakat dinilainya sedang macet.

Baca Juga: Ketua MPR Bamsoet Ungkap Menkeu Tak Pernah Datang Rapat, Sri Mulyani Angkat Suara

"Jadi sebetulnya kita tahu apa sebetulnya fungsi dari pajak itu. Kan dia memperlihatkan kemampuan orang untuk daya beli. Karena dia mampu membeli, maka produksinya bisa meningkat di sisi supply, dan karena itu bisa dikenai pajak. Tapi kita tahu supply-nya macet semua, jadi darimana pajaknya?" ujarnya.

Salah seorang pendiri Setara Institute itu menduga, angka pencapaian pajak dalam APBN 2021 telah diatur sedemikian rupa. Karena itu, orang-orang tidak akan bertepuk tangan karena sudah tahu bahwa tiang ukurnya sudah diturunkan.

"Akal-akalan beginian yang membuat orang, ya orang awam pun akhirnya tahu bahwa ini hanya sekadar untuk menyenangkan si penonton, dan penontonnya suma satu orang, yaitu Presiden sendiri tuh," tuturnya.

"Jadi Presiden tepuk tangan atas kerjaan panitia yang dipimpin oleh Ibu Sri Mulyani dan tim tuh. Jadi cuma satu orang yang senang," tandasnya.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

x