Terungkap, Rencana Bejat HW Predator Belasan Santriwati di Bandung dari Curhatan Lurah di Garut

- 13 Desember 2021, 13:38 WIB
Dedi Mulyadi melakukan komunikasi dengan seorang Lurah di garut yang 4 warganya jadi korban perilaku bejat  perkosaan Harry Wirawan
Dedi Mulyadi melakukan komunikasi dengan seorang Lurah di garut yang 4 warganya jadi korban perilaku bejat perkosaan Harry Wirawan /tangkapan layar Youtube Dedi Mulyadi/

SEPUTARTANGSEL.COM- Dedi Mulyadi melakukan komunikasi melalui telepon dengan seorang Kepala Desa di Garut tempat beberapa korban Herry Wirawan, guru biadab dan bejat yang tega memerkosa 13 santriwati di Bandung Jawa Barat. 

Melalui unggahan Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel pada 11 Desember 2021, terungkap rencana biadab Herry Wirawan. 

Pelaku perkosaan Santriwati itu dikatakannya berencana mendirikan panti asuhan atau rumah Yatim Piatu untuk anak-anak hasil perkosaan yang dilakukannya tersebut. 

Hal itu diketahui saat Dedi Mulyadi menanyakan ke mana anak hasil perkosaan itu selama ini?

Baca Juga: Tagar 'Artis Penyebar Kebencian' Jadi Trending di Twitter untuk Boikot Nikita Mirzani

"Saking bejatnya, di Bandung ada mess. Dia mau ada panti asuhan anak, mungkin mencari simpati dari pemerintah, padahal yang ada di panti itu anaknya sendiri," terang Lurah tersebut. 

"Gila ini ampuuunn...," komentar Dedi Mulyadi. 

"Ini langsung dari keterangan korban saat dia berani bicara dan dilakukan pemeriksaan oleh psikolog dari Garut," tambah Lurah tersebut.

"Biadab banget nih manusia," komentar Dedi Mulyadi lagi. 

Kepala Desa tersebut juga menceritakan kondisi awalnya saat ia mengungkap kasus ini. Ia menyebut Santriwati terlihat depresi dan takut menceritakan kepadanya. 

"Awalanya, saya melihat perubahan pada seorang anak. Saat ditanya anaknya malah menggigil, nangis, cuma bilang takut-takut gitu," cerita Lurah tersebut. 

Baca Juga: Jadi Pemakai dan Pengedar, Bobby Joseph Konsumsi Sabu Sejak 2015

Setelah dilakukan pendekatan supaya berani bicara, anak tersebut baru mau ngomong dan menceritakannya. Bahkan ia juga menyebut bukan dia saja yang mengalami kekerasan seperti itu. 

Lurah tersebut pun mengaku langsung melaporkan ke P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) Kabupaten Garut dan ke Polda Jabar. 

Dari perbincangan itu juga diketahui jumlah korban dari satu desa ini empat orang anak. Dari keempat korban, tiga di antaranya melahirkan anak usianya beragam, 4 tahun, 1 tahun dan 3 bulan. Sedangkan satu orang lagi mengalami pelecehan seksual dan tidak hamil. 

Baca Juga: Persib Bandung Resmi Datangkan David da Silva Gantikan Geoffrey Castillion

Ia juga menyebut, awalnya anak-anak ini dijanjikan sekolah yang bagus, ada izin dari pemerintah dan gratis. Sehingga mereka tertarik untuk mengikutinya. *** 

 

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x