Reuni PA212 Terganjal Izin Keramaian, Refly Harun: Itu Akan Merusak Demokrasi Kita

- 2 Desember 2021, 11:16 WIB
Refli Harun mengomentari aksi 212 yang tak dapat izin keramaian dari Kepolisian
Refli Harun mengomentari aksi 212 yang tak dapat izin keramaian dari Kepolisian /Foto: Tangkapan layar kanal YouTube Refly Harun/

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menanggapi kegiatan Reuni 212 oleh Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang digelar 2 Desember 2021 di Patung Kuda Monas, terganjal oleh izin keramaian dari Kepolisian.

Melalui sebuah video di kanal YouTube Refly Harun melontarkan pendapatnya terkait aksi Reuni 212 yang terganjal oleh izin keramaian.

"Perdebatan antara izin dan hak ya. Jadi izin itu kalau penggunaan izin keramaian yang terkait dengan ya keramaian, pertunjukan musik dan lain sebagainya," kata Refly Harun yang dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Refly Harun pada Kamis, 2 Desember 2021.

"Tapi kalau itu menyampaikan pendapat, itu tidak perlu izin, karena itu akan merusak demokrasi kita, kalau menyampaikan pendapat harus menggunakan institusi izin, terlebih oleh atau dari penegak hukum," sambung Refly Harun.

Baca Juga: Syahganda Nainggolan Ungkap Irjen Napoleon Bonaparte Tak Percaya Munarman Teroris: Dia Ketawa-ketawa Saja

Kemudian Refly berharap kegiatan Reuni 212 itu berlangsung secara damai dan tertib.

"Mudah-mudahan kalaupun ini berlangsung, tapi berlangsung secara baik dan berlangsunglah secara damai, jangan berlangsung secara tidak damai ya," ucap Refly Harun.

Lebih lanjut, Refly mengungkapkan seharusnya aksi Reuni 212 mendapatkan izin untuk dilaksanakan.

"Sebenarnya saya membayangkan, apa susahnya mengelola hal-hal seperti ini, toh kegiatannya kan cuma sehari saja, satu," ungkap Refly Harun.

Selain itu, Refly mengatakan jika ada komunikasi yang baik antara pemerintah dan pihak penyelenggara aksi Reuni 212, hal ini tidak akan menjadi suatu hal yang mencemaskan.

"Yang kedua, bagaimana kemudian komunikasi yang baik antara pemerintahan dengan peserta aksi," kata Refly Harun.

Baca Juga: Ketua MPR Bambang Soesatyo Sebut Menkeu Tak Hargai MPR, Netizen: Anda Sendiri Kurang Kerjaan di MPR

"Saya meyakini kalau ada komunikasi yang baik, segala sesuatunya gampang dikelola, tapi kalau komunikasinya tidak baik bahkan dikompor-kompori di sekeliling kekuasaan Istana sambil menjelek-jelekan, ngata-ngatain dan lain sebagainya, maka memang aksi seperti ini akan dipandang sebagai sesuatu yang mencemaskan," sambung Refly Harun.

Bahkan Refly menilai para peserta Reuni 212 ini merupakan orang-orang yang disiplin dan teratur.

"Padahal biasa-biasa saja, harusnya ya, karena mereka ini kan kelompok yang sesungguhnya bisa lebih disiplin, bisa lebih teratur karena mereka biasa mengikuti katakanlah orang-orang yang mereka hormati, entah itu kyainya, ustadznya, dan lain sebagainya," ungkap Refly Harun. ***

 

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x