Gubernur Kalbar Sebut DAS Kapuas Rusak karena Hutan Gundul, Greenpeace Beberkan Data

- 19 November 2021, 07:00 WIB
Tokoh Greenpeace Indonesia, Kiki Taufik membeberkan data kerusakan DAS di Sintang Kalbar
Tokoh Greenpeace Indonesia, Kiki Taufik membeberkan data kerusakan DAS di Sintang Kalbar /Foto: Twitter @k1k1taufik///

SEPUTARTANGSEL.COM - Banjir di Sintang Kalimantan Barat (Kalbar) masih belum surut, meski sudah berlangsung 3 pekan lebih. 

Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengakui banjir terjadi karena kerusahan daerah aliran sungai (DAS) Kapuas. DAS rusak karena daerah sekitarnya banyak pertambangan, penggundulan, dan alih fungsi hutan.

Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua Greenpeace Indonesia, Kiki Taufik. Bahkan dia membuka data dalam bentuk peta di media sosial.

Baca Juga: Jokowi Berdalih Soal Banjir Sintang, Greenpeace: Peraturan dan UU Pemerintah Tepatkan Perburuk Kerusakan

"Ini data terakhir yang kami dapatkan dari Pemerintah. Silakan dilihat bagaimana kondisi DAS Kapuas," ujar Kiki Taufik sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @k1k1taufik, Rabu 17 November 2021.

Dalam cuitannya, Kiki Taufik menjelaskan, dalam peta terlihat tutupan hutan pada tahun 2020 hanya 4,2 jt hektar. Angka yang sangat kecil dibandingkan dengan konsesi atau alih fungsi menjadi hutan perkebunan sawit, HTI, dan HPH yang mencapai 4,8 juta hektar (ha).

"Khusus untuk Kabupaten Sintang, silakan lihat di peta di bawah. Sisa hutan alam seluas 987.00 ha. Sementara wilayah konsesi (sawit, HTI, dan HPH) 1,2 juta ha," ujar Kiki Taufik.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut Kerusakan Hutan Puluhan Tahun Sebab Banjir Sintang, Roy Suryo: Kurang jauh

"Artinya 51% wilayah Sintang dipenuhi konsesi, 42% sisa hutan alam dan 7% sisa lainnya," sambung Kiki Taufik.

Halaman:

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

x