Awas, Sembarangan PaP Bisa Jadi Korban Pemerasan Aplikasi Cari Jodoh

- 14 November 2021, 12:54 WIB
Jangan sembarangan PaP ke teman online atau di media sosial, bisa-bisa jadi korban pemerasan aplikasi cari jodoh online. Polda Metro Jaya menangkap 48 WNA China dan Vietnam pelaku modus kejahatan tersebut.
Jangan sembarangan PaP ke teman online atau di media sosial, bisa-bisa jadi korban pemerasan aplikasi cari jodoh online. Polda Metro Jaya menangkap 48 WNA China dan Vietnam pelaku modus kejahatan tersebut. /Foto: Pixabay/99mimimi/

SEPUTARTANGSEL.COM - Ketemu lelaki atau perempuan menawan di media sosial jangan mudah jatuh hati.

Apalagi, jika ketertarikan itu berujung pada aktivitas mesum yang sering disebut dalam bahasa gaul kekinian dengan PaP.

PaP adalah singkatan kekinian dari Post a Picture. Jika seorang lelaki minta PaP kepada teman perempuannya di medsos, itu artinya dia meminta si perempuan mengirimkan foto atau video.

Baca Juga: Viral Video Polisi Lakukan Pemerasan Tilang dengan Bayaran Sekarung Bawang ke Sopir Truk

Parahnya, jika PaP yang diminta adalah bagian tubuh yang seharusnya tidak diumbar.

Aksi PaP ini bisa berbahaya bukan sekadar karena risiko tersebar lantaran HP hilang atau dicuri. Tetapi lebih bahaya lagi jika dimanfaatkan oleh si penerima PaP untuk melakukan kejahatan.

Modus kejahatan pemerasan terorganisir bermodal foto dan video PAP ini baru saja dibongkar Polda Metro Jaya.

Sebanyak 48 Warga Negara Asing (WNA) China dan Vietnam diringkus karena melakukan kejahatan dengan modus yang tergolong baru ini.

Baca Juga: Pelaku Pemerasan Berseragam Ormas dan Bawa Kartu Pers di Pondok Aren Dibekuk Polisi

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Auliansyah Lubis mengungkapkan, para tersangka lebih dulu membuat aplikasi cari jodoh online atau dating application.

"Melalui aplikasi tersebut, mereka berkenalan dengan katakanlah untuk mencari jodoh. Kemudian setelah dekat mereka chat orang perorang tersebut hingga akhirnya melakukan kegiatan sexual by phone," terang Auliansyah dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, dikutip SeputarTangsel.Com dari PMJ News, Sabtu 13 November 2021.

Kegiatan seksual yang diminta para tersangka kepada korban beragam, mulai dari membuka baju, memperlihatkan kemaluan dan lain sebagainya.

Baca Juga: Doa Agar Cepat Mendapat Jodoh, Jawaban untuk Kamu yang Ingin Segera Menikah

"Kejahatan seksual tersebut direkam, dan setelahnya para tersangka melakukan kegiatan pengancaman terhadap para korban agar memberikan sejumlah uang. Jika tidak, maka akan disebarkan video bugil tersebut," jelasnya.

Dalam pengungkapan ini, penyidik Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan Kepolisian Taiwan dan pihak Imigrasi DKI Jakarta. Lantaran, korban akibat tindakan kejahatan ini rata-rata kebanyakan dari Taiwan.

Baca Juga: Puluhan Ribu WNA China Masuk Indonesia Sejak Pandemi, Faisal Basri: Bukan Turis, 100 Persen Pekerja

Auliansyah menegaskan pihaknya masih mendalami kasus tindakan kejahatan ini, lantaran terdapat sejumlah kendala terutama dalam hal bahasa.

"Masih kami dalami karena baru malam tadi kami amankan. Saat ini kami baru fokus mendalami modus operandi dan korban, termasuk kita juga akan mendalami kemungkinan adanya korban di Indonesia," pungkas Auliansyah.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini