Pria yang akrab disapa Uda Panca itu memaparkan, isu lingkungan dan deforetasi merupakan isu seksi di kalangan kelas terdidik perkotaan dan anak muda milenial.
Menurutnya, pernyataan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar yang blunder sangat merugikan pemerintahan Jokowi ke depan.
Karenanya, Cipta Panca pun mengimbau agar ke depannya para menteri Jokowi lebih berhati-hati dalam memberikan pernyataan.
"Isu lingkungan dan deforestasi misalnya, menjadi isu yang seksi di kalangan kelas terdidik perkotaan dan anak muda milenial. Dengan statemen Menteri LHK yang blunder seperti itu, pasti sangat merugikan pemerintahan pak Jae ke depan. Harusnya menteri2nya hati bikin statemen," tegasnya.
Lebih lanjut, dia juga menyoroti menteri-menteri Jokowi yang terlibat dalam bisnis PCR. Salah satunya adalah Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurutnya, harga PCR yang mahal dan sering berubah-ubah telah membuat masyarakat sakit hati.
"Belum lagi soal menterinya berbisnis PCR, korbannya banyak warga kota terdidik. Mereka ini yang tadinya mendukung mulai misuh2. Bayangkan sekali tes PCR di awal bisa kena hampir 2 juta. Ternyata harganya bisa turun sampai 300 ribu. Apa nga sakit hati?" tuturnya.
Selain itu, Cipta Panca juga mengomentari sikap Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin dan para buzzer yang dianggapnya telah memaki warga yang dirugikan.