Rocky menilai, apa yang dilakukan oleh AKBP Syaiful Anwar merupakan ajang pamer kekuasaan oleh pimpinan kepada anak buahnya.
Menurutnya, hal itu dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk rasa frustasi.
"Keinginan seorang komandan untuk memamerkan kekuasaannya. Karena frustasi mungkin di dalam jabatan, frustasi sosial, frustasi keluarga, lalu dia pamerkan bahwa dia berkuasa. Itu salah arah sebetulnya," ujarnya.
Mantan dosen filsafat Universitas Indonesia itu menuturkan, kekerasan yang dilakukan oleh apar at kepolisian hanya akan membawa pengaruh buruk kepada publik.
Karenanya, Polri harus memiliki civilian ideas untuk mengukur kematangan lembaga tersebut.
Selain itu, dia juga mengatakan, hakikat diciptakannya lembaga kepolisian adalah untuk menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat.
Karenanya, seorang pimpinan dalam lembaga tersebut juga harus memiliki hunbnungan yang baik dengan anak buahnya.
Dia pun meminta agar praktik kekerasan dan kenakalan yang dilakukan oleh oknum-oknum di kepolisian segera dibasmi.