Kasus Pria Tewas Saat Live TikTok Belum Mengarah ke Pembunuhan, Polisi Justru Temukan Obat HIV

- 30 September 2021, 15:43 WIB
Ilustrasi - Seleb TikTok Bunuh Diri Secara Live
Ilustrasi - Seleb TikTok Bunuh Diri Secara Live /Foto: Pixabay Geralt/

SEPUTARTANGSEL.COM - Kasus pria berinisial IS yang tewas saat melakukan live TikTok hingga saat ini belum terindikasi mengarah ke kasus pembunuhan.

Pasalnya hingga dilakukan pemeriksaan oleh pihak kepolisian, belum ditemukan bukti yang mengarah pada dugaan tindak pidana tersebut.

Kanit Reskrim Polsek Jatinegara, AKP Tri Sambodo menyebut dugaan kuat di balik tewasnya pria berusia 29 tahun itu masih mengarah pada dugaan gantung diri.

Baca Juga: Resep Potato Cheese ala TikTok, Camilan Kentang Gurih dan Mudah Dibuat

"Kalau menurut alat bukti, berupa saksi yang mengetahui itu 11 orang belum mengarah ke tindak pidana pembunuhan, arahnya pada gantung diri," ujar AKP Tri Sambodo dikutip SeputarTangsel.Com dari PMJ News pada Kamis, 30 September 2021.

Sejauh ini peristiwa tewasnya IS saat melakukan live TikTok masih jauh dari dugaan pembunuhan ataupun pembunuhan berencana.

Pasalnya, polisi perlu mengantongi dua alat bukti yang kuat untuk menetapkan suatu kejadian ke dalam dugaan tindak pidana pembunuhan.

Baca Juga: Kak Seto Masih Lincah Menari Hingga Push Up di Usia Ke-70, Video TikTok-nya Jadi Sorotan Netizen

"Terkait pembunuhan, belum mengantongi dua alat bukti. Terkait kasus pembunuhan berencana, siapa yang merencanakan membunuh belum ada indikasi," tutur Tri.

Namun AKP Tri menyebut pihaknya menemukan obat HIV di lokasi kejadian, dan penyidik menduga kandungan obat tersebut juga terdapat di dalam minuman milik IS.

Saat ini minuman yang diduga memiliki kandungan obat HIV itu masih dalam pengujian di laboratorium, guna memastikan ada tidaknya kandungan obat tersebut di dalamnya.

"Minuman itu yang diduga dicampur obat HIV. Karena obat itu juga ditemukan di TKP," ujar Tri.

Baca Juga: Seleb TikTok Jharna Bhagwani Gandeng Eka Gustiwana Bikin Single 'Tell Me'

Lebih lanjut, Tri Sambodo juga mengatakan penyidik masih melakukan pemeriksaan pada ponsel IS guna menemukan bukti-bukti lain terkait kematian korban.

"Handphone tujuannya mengetahui percakapan pada saat terakhir sebelum dia meninggal, telepon siapa saja masuk nanti kita sesuaikan keterangannya," jelas Tri.

Para saksi yang terdiri dari teman, adik, dan tetangga IS di salah satu Rusun di wilayah Jakarta Timur sebelumnya juga telah menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian.

Saat awal kasus ini dilaporkan ke pihak kepolisian, pengacara IS bernama Dosma Roha Sijabat sempat menduga bahwa pria berusia 29 tahun itu tewas dibunuh.

Baca Juga: Bukan Pertama Kalinya, Remaja AS Meninggal Dunia Ikutan Blackout Challenge di TikTok

Bukan tanpa sebab, dugaan itu muncul karena kecurigaan sang pengacara terhadap video TikTok milik IS yang diduga telah dipotong, serta terdapat jeda yang cukup lama antara waktu kejadian dan datangnya polisi ke TKP.

"Karena kejadian 12.30 WIB yang menghapus datang jam 2-an. Tim Polisi dan ambulan datang hampir jam 4. Jadi ada jeda waktu mereka menghapus semuanya," ujar Dosma.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x