Network
Dijelaskan oleh Yusuf Mansur, bahwa para santri penghafal Quran membutuhkan konsentrasi, mereka dibekali ilmu penghafal oleh para ustadz, salah satunya menghafal di keramaian.
"Setuju sama ji dedi. saya mau belajar dari beliau ini,. btw, anak2 yg lagi ngafal qur'an, emang perlu konsentrasi juga. tapi ada juga ilmu di dunia penghafal qur'an... menghafal di keramaian, bukan di kesunyian. belajar di keramaian. bukan di kesunyian. banyak yg berhasil. sehingga ga peduli noise seberapa besar dan mengganggu, oke2 aja," ujar Yusuf Mansur.
Yusuf Mansur juga mencontohkan ustadz Hartanto yang mampu menghafal dalam suasana apa pun, meski di dalam bus.
"Ustadz hartanto misalnya, ngafal asyik2 aja di bus, di kereta... padahal ramai, penuh, sesak, panas... alhamdulillaah," tambah Yusuf Mansur.
Yusuf Mansur mengingatkan sebagai muslim saling menerima dan saling mengingatkan tidak untuk saling menghancurkan.
"Salam buat semua. jika saling menerima, saling mengingatkan bukan u saling menghancurkan, keren banget. banyak hikmah, banyak pelajaran. bismillaah walhamdulillaah. dg izin dan rahmat Allah," tutup Yusuf Mansur.
Unggahan Yusuf Mansur juga mendapat tanggapan dari Ketua MUI KH. Cholil Nafis.
Melalui akun Instagramnya @cholilnafis mengomentari unggahan Yusuf Mansur bahwa manusia tempat salah dan keliru. Jika sudah minta maaf kita harus memaafkan.
Baca Juga: Ustadz di Tangerang Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal, Fadli Zon Teringat G30S/PKI
