Biaya Renovasi Ruang Kerja Mendikbud Capai Rp5 Miliar, Susi Pudjiastuti: Saya Ingin Bangun Kelas Canggih

- 10 September 2021, 10:41 WIB
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tanggapi biaya renovasi ruang kerja Mendikbud yang senilai Rp5 miliar
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tanggapi biaya renovasi ruang kerja Mendikbud yang senilai Rp5 miliar /Foto: Instagram/susipudjiastuti/

"Hampir di seluruh indonesia ditemukan ada sekolah pendaftaran nya baya, spp bayar, seragam dan buku buku juga bayar. Kebanyakan sekolah swasta. BOS fungsinya buat apa???" tulis akun @HukumDan.

"Tolong Mas Menterinya dibisiki sama Ibu donk. Kalo udah dibisiki gak denger juga, diteriaki, Bu. Masih juga gak denger, ditenggelamkan saja," ujar akun @ogawa_sora.

Baca Juga: Hastag 'Ingat Aksi Kejam PKI' Trending di Twitter, Refrizal: Kita Harus Tetap Waspada

"Saya ingin bangun pondok pesantren yang sudah terintegrasi IT, pengelolaan secara ISO dan Totalnya Quality Management, makanan bergizi dan santri tumbuh sehat, tekun beribadah, dan kuat dalam IPTEK IMTAQ," kata akun @fadhiel_binrais.

"Kalau saya punya 5 M, saya pengen merintis sekolah terpadu dengan mengadopsi perpaduan kurikulum belajar Indonesia tahun 90-an dengan kurikulum di Jepang, di mana pendidikan anak usia dini menitik beratkan pada etika, manner jugaa pengamalan nilai-nilai Pancasila," jelas akun @Ai_Sherry.

Sebagai informasi, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra mengkritisi rencana renovasi ruang kerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim yang dianggarkan sampai Rp5 miliar.

Baca Juga: Presiden Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke-20 untuk Partai Demokrat, Jokowi Ajak Perjuangkan Aspirasi Rakyat

Menurut Azra, seharusnya seorang Menteri Pendidikan mempunyai sikap empati kepada anak didik yang kurang mampu dan menolak anggaran yang dianggap kurang penting.

"Seharusnya Menteri yang mengurusi pendidikan dan kebudayaan menunjukkan perilaku ber-kebudayaan, yaitu 'sense of crisis' dan sikap empati untuk membantu anak didik yang terkapar dan menolak menggunakan anggaran untuk hal tidak urgen," kata Azra.***

Halaman:

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah