SEPUTARTANGSEL.COM- Ketua MUI Pusat Cholil Nafis menolak pendapat pengamat Pertahanan Susaningtyas Nefo Kertopati.
Dalam pernyataannya di unggahan Youtube medcom Chrosscheck pada 6 September 2021 berjudul 'Taliban Bermuka Dua ke Indonesia?' Susaningtyas Kertopati menyebut banyak lembaga pendidikan di Indonesia yang berkiblat Talibanis.
"Negara kita sudah banyak lembaga pendidikan yang kiblatnya Talibanis. Tidak mau menghormat bendera, memasang foto presiden, menyanyikan lagu Indonesia Raya, menghafal parpol-parpol," ujar Susaningtyas.
Susaningtyas juga mengkhawatirkan jika anak muda tidak mau hormat bendera Merah Putih, menyanyikan lagu Indonesia Raya dsb dan semua itu berbahasa arab.
"Bukannya saya mengatakan Bahasa Arab itu tidak baik dan konotasinya teroris, tetapi kalau mengarah ke terorism atau radikalism itu berbahaya," ucap Susaningtyas Kertopati.
Pernyataan ini ditentang Ketua MUI, Cholil Nafis. Melalui akunnya @cholilnafis justru menyebut hal itu sebagai tuduhan.
"Mengamati atau menuduh. Gara2 tak mengerti bahasa Arab maka dikiranya sumber terorisme atau dikira sdg berdoa haha. Ini bukan pengamat tapi penyesat," ujar Cholil Nafis di akunnya pada 8 September 2021.
Baca Juga: Bentangkan Poster ke Jokowi, Peternak Ayam di Blitar Diamankan, Roy Suryo: Ambyar