SEPUTARTANGSEL.COM – Mantan Juru Bicara Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid, Adhie Massardi ikut bersuara perihal biaya kereta cepat Jakarta-Bandung yang membengkak.
Hal itu disampaikan Adhie Massardi melalui akun media sosialnya setelah membaca berita tentang biaya kereta cepat yang membengkak hingga lebih dari 100 persen yang semula direncanakan.
Menurut Adhie Massardi, pembangunan kereta cepat Jakarta–Bandung masuk rekor dunia, tidak hanya rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) milik jaya Suprana, sebagai proyek terabsurd.
“REKOR DUNIA. Tidak cukup MURI Jaya Suprana yang catat, tapi GWR Guinness Word Records, coz kelasnya sudah dunia,” ujar Adhie Massardi dikutip SeputarTangsel.com dari akun Twitter @AshieMassardi pada Senin, 6 September.
Bahkan, Adhie yang sejak masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sering mengkritisi kebijakan pemerintah menuliskan 3 hal yang dipecahkan rekornya.
“1 Monumen KA Cepat Tercepat, 2 Monumen Termahal, 3 Proyek Terabsurd,” ujarnya.
Terabsurd yang dimaksud oleh Adhie yaitu membuat alat transportasi cepat ke Jakarta. Namun, pada saat yang sama DKI sebagai ibukota negara akan dipindahkan.
Jadi, Jakarta akan menjadi kota yang tidak penting. Kereta api cepat tentu tidak banyak bermanfaat lagi.
Cuitan Adhie Massardi cukup mendapat sambutan netizen yang menilai sama dengan dirinya.
“Proyek menguntungkan oknum-oknum oligarki,” ujar akun @YVarino.
“Tentu mereka diuntungkan dengan proyek besar ini, sehingga memaksa dijalankan. Rugi nggak jadi soalnya (pikir mereka),” kata akun @noriba01.
Sebagai informasi, pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung sudah direncanakan dan dikerjakan sejak tahun 2015.
Namun, pada tahun 2021 ini diumumkan bahwa biaya proyek tersebut. membengkak hingga Rp27,17 triliun.
Akibatnya, konsorsium Indonesia yang membiayai pembangunan kereta cepat diperkirakan menanggung beban utang tambahan, Rp4,1 miliar.***