Network
SEPUTARTANGSEL.COM- Bocornya data kependudukan dari aplikasi PeduliLindungi membuat masyarakat khawatir dengan keamanan data pribadinya.
Pakar telematika Roy Suryo melalui akun media twitternya @KRMTRoySuryo2 mengkritisi mengenai keamanan aplikasi tersebut.
Tak hanya itu dengan penerapan aturan saat ini, Roy Suryo menyebut rakyat diharuskan memiliki modal lebih banyak ketimbang pemilik mall.
Soal aplikasi PeduliLindung, menurut Roy Suryo aplikasi tersebut mudah dibobol, merepotkan dan dirasakan tak adil bagi masyarakat.
"PeduliLindungi memang tdk sempurna, terbukti mudah dibobol, merepotkan & tdk adil karena Rakyat disuruh menyediakan HP + Aksesnya (& diawasi 24jam), sedangkan Mall2 hanya cukup Lembaran QR-Code," protes Roy Suryo.
Roy Suryo juga mengingatkan bahwa KTP elektronik dirasanya cukup sebagai data layaknya yang discan dari aplikasi peduliLindung.
Roy Suryo menjelaskan bahwa KTP elektronik memiliki NIK yang dapat langsung discan menggunakan card Scaner.
Hanya saja untuk memiliki alat tersebut mall harus menyediakan alatnya yang pasti lebih mahal ketimbang saat ini yang hanay bermodal selembar kertas.
"Seharusnya cukup e-KTP (toh sdh connect NIK) & Pihak Mall yg investasi Card-Scanner," usul Roy Suryo.
Saat ini mall hanya dituntut menyediakan selembar kertas dengan QR-Code.
Masyarakat dan pengunjung yang harus modal lebih banyak dengan menggunakan telepon genggam, paket data untuk mengunduh aplikasi peduliLindungi saat akan memasuki mall atau tempat umum. ***
