Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Usai terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) dalam Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), rumah pribadi terduga maling uang rakyat, Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari tertutup rapat.
Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari diketahui terjaring OTT KPK pada Minggu, 29 Agustus 2021 kemarin.
Penyidik KPK juga melakukan penangkapan terhadap suami Bupati Probolinggo sekaligus Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Hasan Aminuddin.
Baca Juga: Bupati Probolinggo dan Suami Kena OTT KPK, Hendri Satrio Beri Sindiran: Minta Tolong Bully ke Netizen
Rumah yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Kota Probolinggo tersebut sempat dipenuhi banyak mobil pada saat terjadi OTT oleh KPK.
Bahkan, jalan yang berada di depan rumah terduga maling uang rakyat tersebut ikut ditutup sementara pada dini hari tadi dan baru dibuka kembali sekitar pukul 05.30 WIB.
"Tadi subuh banyak mobil yang berada di sana, tapi saya tidak tahu ada apa. Rumah itu memang benar rumah Bupati Probolinggo," ujar salah seorang warga setempat, Slamet Riyadi seperti dilansir SeputarTangsel.com dari Antara pada Senin, 30 Agustus 2021.
Baca Juga: Bupati Probolinggo Terjaring OTT KPK Bersama 9 Orang Lainnya, Bareng Suami Diduga Jadi Maling Uang Rakyat
"Akses jalan baru dibuka kembali sekitar pukul 05.30 WIB karena rombongan mobil yang diparkir di depan rumah Bupati Probolinggo sudah pergi," ujarnya lagi.
Puput Tantriana Sari ditangkap terkait dugaan kasus jual beli jabatan di lingkungan Pemkab Probolinggo.
Puput Tantriana Sari merupakan Bupati Probolinggo selama dua periode.
"Yang dapat saya sampaikan bahwa benar KPK telah melakukan giat penangkapan di sebuah kabupaten di Jawa Timur, detilnya mohon bersabar karena kami masih proses memeriksa dan nanti akan kami rilis," ujar Wakil Ketua KPK Nurul Gufron saat dikonfirmasi.
Baca Juga: Terjaring OTT KPK, Ini Profil dan Harta Pasutri Terduga Maling Uang Rakyat di Probolinggo
Selain Puput Tantriana Sari, KPK juga mengamankan 9 orang lainnya.
"Sejauh ini, ada sekitar 10 orang yang diamankan di antaranya kepala daerah, beberapa ASN Pemkab Probolinggo dan pihak-pihak terkait lainnya," ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri.
Hingga saat ini tim KPK dan pihak-pihak yang ditangkap masih berada di Jawa Timur.***
